Trilogi: Usaha, Doa, dan Tawakal
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ
السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا
اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ
أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و
سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ
بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى
الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من
الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Allah SWT
berfirman dalam Surat Ar-Ra’d, ayat 11,
إِنَّ اللهَ
لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Ayat ini
menegaskan bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu, misalnya perubahan nasib,
mendapatkan rezeki, ilmu, kelulusan ujian, kesehatan, dan sebagainya, maka ia
harus melakukan suatu usaha secara aktif dan nyata, dan inilah yang disebut
dengan ikhtiar atau usaha lahiriah.
Jadi
seseorang akan tetap bodoh kalau ia tidak berusaha mengatasi kebodohannya
dengan cara mencari ilmu. Seseorang akan tetap hidup sengsara jika ia tidak
berikhtiar untuk lepas dari kesengsaraanya, misalnya dengan bekerja keras.
Seseorang akan tetap pada watak dan kebiasaannya, seperti pelit, suka iri,
malas, pendendam, dan sebagainya, sampai ia berusaha mengubah watak dan
kebiasaan tersebut. Seseorang akan tetap sakit sampai ia berusaha mencari
kesembuhan dengan cara berobat.
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Berikhtiar
adalah wajib. Maka barangsiapa mau berikhtiar, ikhtiarnya akan dicatat sebagai
ibadah. Jika ikhtiarnya membuahkan hasil, maka setidaknya ia akan mendapat 2
(dua) keuntungan. Pertama, ia akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Kedua, ia
akan mendapat keberhasilan atau manfaat dari apa yang telah ia usahakan. Tetapi
jika ikhtiarnya belum berhasil, maka setidaknya ia akan mendapat pahala dari
Allah SWT. Jika ia sabar, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat.
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Untuk
memperlancar atau mempermudah ikhtiar kita mencapai keberhasilan, kita perlu
dan bahkan harus melakukan doa sebagai usaha batiniah. Allah SWT berfirman
dalam Surat Al Mukmin, ayat 60:
ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Allah SWT
akan memberikan jawaban atau merespons apa yang menjadi keinginan atau usaha
kita, kalau kita berdoa kepada-Nya. Hikmah berdoa kepada Allah SWT dalam
kaitannnya dengan ikhtiar adalah bahwa doa akan mendekatkan kita kepada Allah
SWT, dan karenanya akan memperlancar tercapainya apa yang kita usahakan.
Hikmah
lain adalah bahwa dengan berdoa, kita akan terhindar dari klaim bahwa
keberhasilan kita semata-mata karena ikhtiar kita sendiri tanpa campur tangan
dari Allah SWT. Tentu ini akan mejadi kesombongan yang luar biasa sebagaimana
disebutkan dalam ayat berikutnya,
إِنَّ
الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS al-Mu’min: 60)
Oleh
karena itu, tidak sepatutnya kita lupa berdoa kepada Allah SWT dalam setiap
usaha kita meraih sesuatu. Semakin banyak kita berdoa dalam kehidupan kita
sehar-hari, semakin dekatlah kita kepada Allah SWT dan tentu ini menjadi hal
yang terpuji karena dengan berdoa kita menunjukkan kerendahan dan pengakuan
betapa kecil dan lemahnya kita di depan Allah SWT.
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Selain
melakukan ikhtiar dan doa kepada Allah SWT dalam upaya kita meraih sesuatu, ada
satu hal lagi yang tak boleh kita tinggalkan, yakni tawakal. Dalam surat Ali
Imran, ayat 159, Allah SWT berfirman:
فَإِذَا
عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertwakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang brtawakal pada-Nya.”
Jadi
memang ikhtiar dan doa sesungguhnya belum cukup karena masih ada satu hal lagi
yang harus kita lakukam, yakni tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT.
Pertanyaannya, mengapa kita harus bertawakal kepada Allah SWT?
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Tawakal
memiliki peran penting dalam hidup ini, terutama terkait dengan usaha dan doa
kita. Seperti kita ketahui dan mungkin sering kita alami bersama bahwa tidak
setiap yang kita usahakan atau inginkan akan tercapai dengan segera sebagaimana
kemauan kita, sebab memang bukan manusia yang mengatur hidup ini. Allah-lah
yang mengatur seluruh alam dengan segala permasalahannya. Allah Maha Tahu apa
yang akan terjadi di masa depan. Allah Maha Adil dan Bijaksana dengan semua
rencana dan keputusan-Nya.
Oleh
karena itu, sudah seharusnya usaha dan doa kita, kita serahkan kepada Allah
SWT. Biarlah Allah yang mengatur kapan usaha dan doa kita akan terkabul. Allah lebih
tahu apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Allah lebih tahu kapan usaha dan
doa kita akan terkabul. Terkadang, apa yang baik menurut manusia belum tentu
baik menurut Allah SWT. Terkadang pula, Allah belum mengabulkan usaha dan doa
kita karena Allah menilai kita belum siap, terutama secara mental spiritual,
untuk menerima keberhasilan yang kita inginkan.
Ingatlah,
ada sebagian orang yang ketika usaha dan doanya dikabulkan, mereka justru makin
jauh dari Allah SWT dengan melakukan banyak kemaksiatan. Sebagai contoh,
seseorang berdoa memohon kenaikan pangkat dalam jabatannya. Ketika pangkatnya
naik dan berkuasa, ia justru banyak melakukan penyalah gunaan jabatan, seperti
korupsi, manipulasi dan sebagainya.
Hal
seperti itu banyak kita jumpai di era sekarang ini dimana jabatan tidak lagi
dinilai sebagai suatu amanah tetapi telah dipandang sebagai kesempatan untuk
memupuk kekayaan sebesar-besarnya secara tidak sah. Sungguh tragis dan ironis,
setelah doanya terkabul, ia malah menjadi penghuni penjara. Na’udzubillahi
mindzalik. Ini artinya, secara mental spiritual ia sebenarnya belum siap
menerima sebuah keberhasilan duniawi.
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Dengan
bertawakal kepada Allah SWT, kita tentu lebih siap untuk menerima kenyataan.
Mereka yang tidak tawakal, mungkin akan sangat kecewa dan bahkan mengalami
stres berat ketika usaha dan doanya tidak atau belum terkabul. Sebagian dari
mereka bahkan ada yang menyalahkan Tuhan dengan menuduh Tuhan tidak adil.
Na’udzubillahi mindzalik.
Sebaliknya,
mereka yang bertawakal tentu akan sabar menerimanya sambil introspeksi diri
dengan tetap berusaha dan berdoa secara istiqamah. Mereka tidak akan putus asa
karena menyadari sepenuhnya bahwa Allah-lah Yang Maha Tahu kapan sebaiknya
usaha dan doanya akan terkabul. Ketika usaha dan doanya telah terkabul, tentu
mereka akan bersyukur karena menyadari sepenuhnya keberhasilan itu berasal dari
Allah SWT. Salah satu bentuk syukur itu adalah dengan tetap taat kepada Allah
SWT yang disebut takwa.
Demikianlah
trilogi dalam Islam, yang terdiri dari: ikhtiar, doa dan tawakal. Ketiga hal
ini tak bisa dipisahkan dan harus dilakukan secara utuh setiap kali kita
menginginkan sesuatu dalam hidup dan kehidupan ini. Semoga Allah senantiasa
membimbing kita untuk melaksanakan trilogi tersebut. Amin... amin... ya
rabbal alamin.
جَعَلَنا
اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ
عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن
الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا
باَرَكَ
اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ
وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ
Khutbah
II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا
وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ
ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ