Kamis, 17 Desember 2015

La Tagdhob, Kamu Akan Dapat Syurga


Oleh : Abdul Aziz
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri]
Dari Abu Darda', ia berkata : Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah, maka bagimu surga". [HR. Thabarani dalam Al-Ausath no 2353]
Menurut al-Jurjani yang dikutip Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh kepuasan apa yang terdapat di dalam dada.
Sedangkan Menurut psikologi, terdapat beberapa rumusan tentang marah, di antaranya: marah yaitu perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya: kemarahan yang teramat sangat.
Penelitian dari University of California San Diego tahun 2012 menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada penelitian itu, 200 relawan diminta memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.
Pada dasarnya manusia sebagai mahluk sosial mempunyai sifat marah, entah itu diakibatkan gara-gara masalah pribadai atau masalah yang timbul dari lingkungan sekitar namun bukan berarti kita sebagai manusia bisa melampiaskan kemarahn kita seenaknya, sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa kita harus menahan amarah kita, kita harus mengontrol amarah kita karena orang yang hebat adalah orang yang mampu menjaga dan mengontrol amarahnya. Selain dari itu dengan kita menjaga amarah maka jalan setan untuk masuk dan menghasut kita untuk melakukan dosa tertutup karena setan tau Salah satu senjata untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.

Jauh sebelum para peneliti dari barat berbicara tentang akibat buruk dari marah Rasululloh telah membahasnya 15 abad silam, diantara akibat marah yang sangat merugikan kita adalah:
1.      Meningkatkan resiko terserang berbagai macam penyakit
2.      Mempercepat proses penuaan
3.      Mempersingkat usia
4.      Memperenggang hubungan keluarga
5.      Kemarahan dapat menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan
6.      Detak jantung yang lebih cepat
Itulah bahaya marah yang harus di waspadai oleh kita semua, lalu bagaimana cara mengatasinya agar kita terhindar daei efek buruk marah, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan kita lakukan diantaranya:
1.  segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca A’udzubillahi mina syaitoon nirrojim. Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
2.  Berwudlu dan sholat
3.  Diam
4.  Istirahat
5.  Ekspresikan kemarahan kita dengan benar
6. Bersikaplah dewasa
7. Seringlah tertawa
8. Membaca al-Quran

Ini adalah sedikit cara dari banyak cara yang ada yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari efek buruk marah, namun demikian semua hal yang terprnting untuk bisa sukses meredam amarah ada dalam diri kita sendiri, masalahnya kita mau menahan marah apa tidak, kita mau mengontol marah apa tidak. Semoga kita termasuk orang yang mampu mengontrol amarah kita dan mendapatkan kebaikan hidup di dunia dan ahirat serta di masukan kedalam syurganya Allah. Wallahu ‘a’lam Bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar