Oleh : Abdul Aziz
Menurut kamus bebsar bahasa Indonesia, membaca adalah melihat serta
memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati):
sedangkan secara luas, Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi
dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi
yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak
langsung. Banyak orang bilang, buku itu merupakan jendela dunia. membaca buku
merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui
lebih, tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya. tanpa kita harus
menginjakkan kaki di negera lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara
itu sendiri dengan membaca. Contohnya, kita yang berada di Indonesia tidak
perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota tersebut,
cukup dengan membaca kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada
di Paris.
Membaca adalah pondasi dasar
kemampuan seorang siswa. Siswa yang kemampuan membacanya minim akan berdampak
pada hasil belajarnya. Disamping itu
kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak
siswa membaca, semakin luas pengetahuan dan banyak pengetahuan/informasi yang
mereka peroleh, berarti semakin banyak pula gagasan yang dapat mereka tulis.
Pada dasarnya orang akan menuliskan apa yang mereka ketahui, namun sayangnya
minat baca dikalangan siswa saat ini menurun, Berdasarkan survei UNESCO minat
baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat
hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.
Hal ini yang perlu dicarikan solusi bersama, dalam hal ini adalah
sekolah, sekolah harus bisa meningkatkan minat baca siswanya, diantaranya yang
dapat dilakukan adalah : (1) pihak sekolah hendaknya kreatif dan berinisiatif
untuk memperkaya khazanah dan buku-buku yang menarik dan bermanfaat untuk
meningkatkan minat siswa dalam membudayakan gemar membaca. (2) guru harus
menjadi contoh, tidak hanya sekedar gemar menyuruh membaca tapi juga melakukan
apa yang di ucapkanya. (3) promosi gerakan gemar membaca di lingkungan sekolah.
(4) memberikan penghargaan untuk mereka yang rajin membaca. (5) Mengembangakan
dan mendayagunakan Perpustakaan, Perpustakaan merupakan salah satu dimensi
dalam sistem pendidikan yang selama ini kiranya kurang mendapat perhatian yang
semestinya, mengingat perannya yang sangat strategis dalam menunjang upaya
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perpustakaan kadang diperankan
dalam posisi marginal dibanding aspek pendidikan lainnya. Perpustakaan kadang
dikelola secara kurang profesional dengan SDM, sarana prasarana, bahan pustaka,
bahkan dana yang serba terbatas. Hal ini tentu tidak akan membawa pada
terwujudnya visi dan misi penyelenggaraan perpustakaan. Salah satu tugas yang
harus diemban oleh perpustakaan adalah meningkatkan minat baca masyarakat yang
secara jangka panjang diharapkan dapat mendorong dan mempercepat terwujudnya
budaya baca pada masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut maka kondisi “serba
kurang” pada perpustakaan ini perlu diatasi kalau tidak ingin peran
perpustakaan menjadi semakin terpinggirkan dan tidak mendapat perhatian dari
masyarakat atau pengguna perpustakaan.
Budaya membaca mempunyai banyak sekali manfaat dalam kehidupan
sehari-hari, maka dari itu budaya membaca harus digalakan dikalangan pelajar,
diantara manfaat yang dapat diambil dari gemar membaca adalah: 1. Dapat
Menstimulasi Mental, 2. Dapat Mengurangi
Stress, 3. Menambah Wawasan dan Pengetahuan, 4. Dapat Menambah Kosakata, 6.
Melatih Ketrampilan untuk Berfikir dan Menganalisa (5) Dapat Membantu Kita
untuk Terhubung Dengan Dunia Luar.
Membaca haruslah dibudayakan, baik dikalangan sekolah, keluarga dan
masyarakat, hal ini diharapkan agar Indonesia menjadi lebih maju dalam berbagai
bidang, seperti yang diterangkan diatas, bahwa buku adalah jedela dunia, maka
genggamlah dunia dengan membaca buku, buka buku buka dunia. Wallahu a’lam