Kamis, 02 November 2017
Kamis, 18 Mei 2017
Berjuang Tak Sebercanda Itu
Seorang guru sejati akan
mendedikasikan seluruh hidupnya untuk terus mengajar (beribadah) sampai ahir
hayatnya, dalam hatinya sudah ada kesepakatan untuk terus berjuang demi
mencerdaskan anak bangsa, namun derap perjuangan itu ada yang terhenti di
tengah jalan dan ada yang terus bergerak tanpa henti untuk berjuang, konsisten
dengan janjinya sebagai seorang guru sampai ajal datang.
Berjuang mencerdaskan anak bangsa
tidak terbatas waktu, boleh jadi UN telah selesai, boleh jadi siswa telah lulus
namun yang namanya mengajar tetap berlangsung, mengajar bagaikan hembusan
nafas, selama masih hidup maka nafas itu akan terus berhembus begitu juga
dengan mengajar, selama masih hidup, mengajar akan terus berlangsung.
Berjuang mencerdaskan anak bangsa
tidak kenal tempat, dimanapun Anda berada, disitulah aktifitas mengajar
dilakukan, tidak perduli di pelosok sekalipun aktifitas mengajar tetap
dilakukan, seperti halnya dalam film laskar pelangi yang menceritakan aktifitas
mengajar di daerah yang sangat minim sarana dan prasarana namun tidak
menyurutkan niat Bu Muslimah untuk tetap mengajar siswa yang jumlahnya hanya 10
anak tersebut demi meraih mimpinya. Kisah dalam film laskar pelangi tersebut
seharusnya menjadi pelecut bagi para guru untuk setia mengajar dimana pun ia
berada, baik di kota maupun di pelosok, karena di belahan dunia manapun
sosok guru akan selalu di butuhkan.
Berjuang mencerdaskan anak bangsa
tidak mengenal gaji, akhir –akhir ini santer terdengar di media masa kalau guru
melakukan aksi demo menuntut kenaikan gaji, ada juga yang menuntut di angkat
jadi PNS dan masih ada lagi tuntutan lain yang di tujukan kepada pemerintah,
tidak ada yang salah dengan aksi demo yang dilakukan oleh oknum guru tersebut
terlebih lagi dalam undang-undang juga di perbolehkan, sebagaimana yang tertera
pada pasal 28 UUD 1945 dan UU No.9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum namun jangan sampai berlebihan dalam berdemo hingga mogok
ngajar dan kegiatan KBM di liburkan dan ini sangat merugikan bagi siswa.
Profesi guru adalah pekerjaan mulia,
tidak seharusnya di kotori dengan nafsu dunia yang bersifat fana dan sementara,
ikhlaskanlah niat dan tuluskanlah tekad untuk membangun generasi menjadi lebih
baik, abaikan gaji untuk sementara karena Tuhan pasti tidak akan rela melihat
hamba tercintanya (guru) berada dalam kekurangan, bukankah malaikat akan
mengepakan sayapnya untuk di lewati oleh sang pencari ilmu? Lantas, jika sang
pencari ilmu saja mendapatkan perhatian dari malaikat apalagi Anda yang
notabene seorang guru yang memberi ilmu, masihkah Anda ragu?
Penulis pernah berdiskusi dengan seorang
Magister pendidikan yang bernama Indri Meriyana, M.Pd. yang juga seorang guru SDIT di
salah satu sekolah ternama di daerah depok, dalam diskusi yang relatif singkat
itu ada kesimpulan bahwa “Berjuang tak sebercanda itu” maksudnya apa? Tidak
dipungkiri lagi kalau mengajar adalah sebuah perjuangan, sedangkan perjuangan
itu akan berhasil jika di barengi dengan keihlasan, ketulusan, keuletan,
pantang menyerah, komitmen yang tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa dan
tentunya di tutup dengan do’a.
Indonesia bisa merdeka karena para pejuang berjuang dengan
tulus dan ikhlas untuk merebut kemerdekaan dari penjajah, semata-mata demi
berkibarnya sang merah putih di angkasa, lantas, apa jadinya kalau saat itu
para pejuang berjuang tidak tulus dan ikhlas? Mungkinkah Indonesia merdeka,
mungkinkah Bung Karno membaca teks proklamasi? Atau mungkinkah Anda bisa
berselfe ria? Jawabnya bisa dipastikan tidak bisa, karena perjuangan tanpa
ketulusan, keikhlasan dan do’a hanyalah bualan semata.
Layaknya berjuang merebut
kemerdekaan, mengajar juga demikian, jika anak didikmu mau berhasil dan sukses
maka tulus dan ikhlaskan niat terlebih dahulu, singkirkanlah perjuangan anda
dari hasrat dunia, karena perjuangan suci ini tidak akan berhasil tanpa
kesucian jiwa. Sediakan waktu terbaik Anda untuk hidup dan berjuang bersama
anak didik anda, dengan sikap hormat ajarkanlah huruf demi huruf, ayat demi
ayat dan mulai berfikirlah apa yang bisa kau lakukan untuk kemaslahatan dirimu
dan umat, lupakan sejenak urusan urusan duniamu, itulah tanda kecintaanmu
terhadap Ilmu dan pendidikan.
Berjuang tak sebercanda itu, berjuang
tak kenal waktu, berjuang tak kenal gaji dan berjuang tak kenal tempat, perjuangan
tidak seperti film atau sinetron yang ada ending nya, namun perjuangan
sepanjang hayat.
Selasa, 04 April 2017
Seuntai kata Buat Aiz
Teruntuk pujaan
hatiku:
Teriring salam dan
do’a kehadirat Tuhan yang maha kuasa, semoga dirimu selalu dalam keadaan sehat wal’afiat.
Maaf sebelumnya
kalau Aku baru mengucapkan ” selamat ulang tahun”, ini memang telat dan
bahkan sangat, seandanyai makanan
mungkin sudah basi dan siap-siap di buang ke tong sampah .
Namun aku percaya
tidak ada kata terlambat untuk mengucapkan hal ini, dengan segala kerendahan
hati aku memberanikan diri menghadap dirimu, semoga engkau tetap menerima
ucapan dan doa dari ku untuk mu.
Ade’,,,,,,
perasaan bersalah pernah menggantung diatas kepala ku di kala engkau ulang
tahun dan aku tidak mengetahuinya bahkan terkesan tidak perduli dengan acara
syukuran dan ceremonial yang engkau gelar, namun aku percaya engkau orangnya
penuh pengertian dan perhatian jadi Aa’ mohon maafkanlah kelalaian Aa’.
Di ulang tahun mu
ini, Aa’ belum bisa berbuat banyak (mungkin)seperti yang Ade’ minta namun
ketahuilah seandanya tulisan ini mampu berbicara dia akan mengatakan “ Ade’
disini ada seorang lelaki sederhana dan culun sedang berusaha mati-matian memantaskan diri untuk mendapatkan orang yang di cintainya”
Ade’,,,,,,,,,,,
Ada ungkapan “
bertambah usia itu pasti namun bertambah dewasa belum tentu”
Aa’ berharap di
ulang tahun kali ini Ade’ bertambah
dewasa baik dari segi pemikiran dan tindakan. seperti kecantikan Ade’ yang makin hari makin cantik jelita,
seakan tak sadar hati ini hanyut ke dasar samudra kerinduan saat memandang
wajahmu.
Mungkin di suatu
saat nanti ada kesempatan untuk merayakan ulang tahun mu bersama ku, disitu aku
akan menunggu jarum jam memutar sampai dia berhenti diangka 00:00. tepat di
ulang tahun mu 17 maret, di situ aku berharap menjadi orang pertama yang
mengucapkan kata “ selamat ulang tahun kekasih ku, semoga sehat selalu dan berkah usiamu. I love
u
Jumat, 24 Maret 2017
MELACAK KRITERIA PEMUDA IDEAL DALAM AL-QURAN
Oleh : Abdul Aziz
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.(QS:
al-Kahfi (18): 13)
Berbicara soal
pemuda (fata) tentunya berkaitan erat dengan Surat al-Kahfi, dimana
dalam surat tersebut berkisah tentang pemuda-pemuda yang teguh mempertahankan
keimananya dan ketaqwaanya kepada Allah SWT. dari kediktatoran penguasa saat
itu yang ingin membunuhnya karena pemuda-pemuda tersebut tidak mau mengikuti
perintah sang raja untuk meninggalkan keimananya. Menurut sebagian pendapat
mereka hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum
diutusnya Nabi Isa as.
Ada beberapa hal
yang perlu kita ketahui dari kisah ashabul kahfi, bahwa kejadian yang di alami
oleh Pemuda-Pemuda Gua tersebut adalah sebuah peristiwa besar yang dapat
dijadikan Ibrah oleh pemuda-pemuda saat ini. Dimana di era globalisasi ini,
pemuda sudah mulai terkikis moral dan akhlaknya dan mulai bergaya ke
barat-baratan.
Banyak definisi
yang menerangkan siapa itu pemuda diantaranya adalah orang yang berusia antara
15-25 tahun, namun bagaimanakah al-Qur’an mendefinisikan tentang pemuda?, ada
beberapa ayat yang menerangkan tentang siapa itu pemuda. Mari kita simak ulasan
tentang criteria pemuda yang dijelaskan didalam Qur’an, bagaimana dan seperti
apa pemuda itu.
Pemuda Itu?
1.
Memiliki Keimanan Dan Keyakinan
Surah Yunus (10):83: “Maka tidak ada yang
beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan
takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka.
Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya
Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas.”
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ذُرِّيَّةٌ pada ayat tersebut adalah para pemuda yang
memiliki keimanan dan keyakinan yang teguh terhadap agamanya meskipun berada
dibawah ancaman Fir’aun dan para pengikutnya. Keimanan dan keyakinan yang terpatri
didalam jiwa tidak akan terkikis meski dihantam ombak yang menggulung.
Namun sekarang kita hidup di zaman globalisasi, dimana akses menuju
dunia luar sudah tidak menjadi persoalan lagi dan kebebasan pun didepan mata
maka yang menjadi persoalan sudah berubah, bukan lagi penindasan seperti yang
dilakukan oleh Fir’aun namun lebih dari itu, ada hal yang perlu diwaspadai
yaitu globalisasi. dimana kita harus pandai-pandai memfilter apa saja yang
datang dari luar yang mampu merusak keimanan dan keyakinan kita terhadap Tuhan
karena kalau kita tidak pandai dalam memfilter apa yang datang dari luar,
bisa-bisa keimanan kita bisa berkurang bahkan hilang bagaikan butiran pasir
ditiup angin.
2.
Memiliki Rasa Ingin Tahu
Surah Yusuf (12): 36; Dan bersama dengan Dia masuk pula ke dalam
penjara dua orang pemuda[754]. berkatalah salah seorang diantara keduanya:
"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." dan yang
lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di
atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." berikanlah kepada Kami
ta'birnya; Sesungguhnya Kami memandang kamu Termasuk orang-orang yang pandai
(mena'birkan mimpi).
Menurut riwayat dua orang pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja;
seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat
roti.
Ayat ini menggambarkan bahwa salah satu ciri utama seorang pemuda
adalah mereka yang memiliki rasa ingin tahu terhadap sebuah informasi. Ketika
menemukan atau mengalami sesuatu yang baru, yang belum mereka ketahui, maka seorang
pemuda bersegera untuk mencari dan menemukan apa sebenarnya yang terjadi dan
apa manfaat atau hikmah dibalik peristiwa atau sesuatu yang ia temukan (alami).
Tubuh yang kuat, semangat yang membara dan pemikiran yang masih
fress yang dimiliki oleh pemuda sudah seharusnya digunakan untuk menemukan
sesuatu yang baru yang mampu memberi khazanah bagi umat manusia baik dari segi
keilmuan, teknologi maupun ekonomi, karena rasa
ingin tahu dapat dengan mudah terealisasikan didalam diri pemuda.
3.
Konsisten
Surah Al Kahfi (18):10; (ingatlah) tatkala Para pemuda itu
mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan
Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami
petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
Ayat ini menceritakan tentang kisah Ash-habul Kahfi. Mereka rela
meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan keluarganya, serta teman-temannya
demi menyelamatkan keimanan dan aqidah kepada Tuhannya (Allah).
Seorang pemuda hendaknya memiliki sikap konsistensi dalam memegang
prinsip-prinsip sesuai dengan ajaran agamanya. Pemuda bukanlah seseorang yang
dengan mudah tergiur oleh indahnya godaan dunia yang hanya akan melunturkan
aqidah dan keyakinannya terhadap ajaran agamanya.
Godaan selalu datang silih berganti, maka perlu adanya konsitensi
dalam menjalankan ajaran agama, di zaman sekarang ini banyak yang mulai tidak
konsisten terhadap ajaran agama dikarenakan iming-iming uang dan jabatan,
banyak orang tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat kasus
korupsi yang dilakukanya, dia rela menggadaikan kepercayaan rakyat, dia rela
menjual harga diri bangsa hanya karena uang dan jabatan, maka dari itu perlu
adanya konsistensi dalam menjalankan ajaran agama agar keyakinan dan aqidah
kita tetap terjaga kemurnianya.
4.
Berani
Menghadapi Tantangan
Surah Al-Anbiya 21: 60;
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela
berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
Sosok pemuda seperti Ibrahim
as. yang dengan keberaniannya menghancurkan tradisi penyembahan kepada berhala,
yang dengan hidayah Tuhannya dia mendahulukan kecintaan kepada Rabb-nya
daripada kecintaannya kepada ayahandanya.
Sifat berani menghadapi tantangan dan rintangan dalam melawan
kebatilan adalah ciri utama seorang pemuda yang tergambar dalam ayat ini. Jadi
pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran
maju, memiliki moralitas, dsb. Kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Maka
tidak salah jika Bung Karno pernah mengatakan “ beri aku sepuluh pemuda,
maka aku akan menguncang dunia”, kaum muda dan perubahan adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia, kaum muda
adalah kelompok dimana idealisme masih tertanam kokoh, kreativitas tumbuh tiada
henti, spirit perubahan terawat subur dan orientasi hidup kepada nilai masih
steril dari kepentingan pragmatis sesaat. Wallahu A’lam Bissawab
Langganan:
Postingan (Atom)