Kamis, 27 Desember 2012

mahasiswa harus jadi tumpuan bangsa


Mahasiwa harus jadi tumpuan bangsa
Secara konvensional dapat disebut mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan beraktifitas di Perguruan Tinggi. Hal ini jelas menempatkan posisi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Perguruan Tinggi, yang merupakan tempat segala bentuk ilmu diproduksi. Makanya kita juga sering mendengar bahwa mahasiswa disebut juga sebagai masyarakat ilmiah, masyarakat intelektual dan lain sebagainya. Mahasiswa  adalah sosok yang menjadi harapan bagi kedua orang tuanya, bangsa dan agama dalam hal ini Islam. kita ambil contoh saja perjuangan Islam seperti HAMAS dan Jihad Islam pemuda adalah harapan untuk meneruskan perjuangan bukan hanya itu saja tapi menurut penulis, setiap organisasi bahkan sampai suatu negara pasti pemuda (mahasiswa) memegang peranan penting karna eksistensi, kemampuan, kiprah dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Menarik sekali untuk dikemukan selain tugas utama mahasiswa adalah belajar juga harus diakui bahwa mahasiswa juga merupakan bagian dari warganegara bangsa ini yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warganegara lainnya. Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai warganegara tentu saja memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.Sebab, idealnya mahasiswa dituntut bukan hanya untuk cerdas dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap kenyataan sosial yang ada.Kenyataan inilah, makanya mahasiswa disebut sebagai agent of change
Sinopsis Wajah Pemuda Sekarang.
Ini Ada sebuah anekdot tentang perbedaan pemuda dulu dan pemuda sekarang ini, kalau pemuda dulu “ Sinopsis wajah pemuda Indonesia masa sekarang ini dapat tergambar dari potret para pemuda dan mahasiswa masa kini. Eksistensi, kemampuan, kiprah dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Di masa lalu, eksistensi pemuda sangatlah ditentukan oleh kepiawaian dan kekuatan para pemuda dalam menopang beban bangsa ini. Sungguh sebuah posisi strategis bagi para pemuda dalam arus sejarah bangsa. Namun, apakah potret pemuda masa kini telah mencerminkan sosok pelaku sejarah Indonesia masa silam? lihat potret sebagian kalangan pemuda dan mahasiswa sekarang ini, yang seakan mengalami stagnisasi nasionalisme. Bayangkan, di saat hak- hak rakyat indonesia belum sepenuhnya terpenuhi, sikap hedonis para elite negara, atau bahkan sikap survive pemerintah dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan bangsa, sebagian mahasiswa seakan hanya bisa diam membisu. Setengah dari para mahasiswa Indonesia, lebih memilih diam, merasa tega melihat kondisi rakyat yang menderita. Setiap harinya, mereka disibukkan oleh rutinitas kampus, mulai dari membuat makalah, berdiskusi di kelas, kemudian kembali ke tempat asalnya, kos. Ironisnya, ternyata aktivitas kuliah mereka hanya berlandaskan keinginan agar terbebas dari tanggung jawab saja, tanpa mengeksplor manfaat yang telah diperoleh. Jika demikian, lalu kontribusi apakah yang dapat mereka sumbangkan untuk bangsa ini?? sedangkan rakyat Indonesia masih menaruh harapan besar terhadap mahasiswa. Jelas, pemandangan seperti itu tidak mencitrakan sosok pemuda Indonesia yang sebenarnya. Berbeda dengan sosok pemuda masa lalu seperti Gus dur, Amien rais dan tokoh reformasi lainya yang menjadi penopang kelanjutan eksistensi bangsanya. Mahasiswa harus bisa menjadi tumpuan  dan penopang beban bangsa, Sejarah juga mencatat bahwa peran mahasiswa juga sangat besar dalam proses reformasi kehidupan berbangsa. Untuk menyebut misalnya beberapa peristiwa penting reformasi negara-negara juga diperankan oleh mahasiwa, diantaranya seperti Juan Peron di Argentina tahun 1955; Perez Jimenez diVenezuela tahun 1958; Soekarno di Indonesia tahun 1966; Ayub Khan diPaksitan tahun 1969; Reza Pahlevi di Iran tahun 1979; Chun Doo Hwan di Korea Selatan tahun 1987; Ferdinand Marcos di Filipinan tahun 1985. Dan yang terbaru, Pemuda yang bisa dijadikan contoh adalah Bashaer Othman dia sudah menjadi seorang walikota di Allar Di usianya yang masih 16 tahun, semoga kita bisa menjadi seperti mereka yang benar- benar menjadi agent of change yang tak hanya sekedar cerdas dikelas tapi juga tanggap terhadap keadaan bangsa indonesia ,Wallahu a’lam bissawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar