Minggu, 31 Maret 2013

terhalang restu


Terhalang restu
            Saling sayang, saling cinta tapi tak bisa bersama, tapi inilah kisahnya yang menjerat Dincha dan Toriq dalam kubangan asmara tanpa ujung. Berahir dalam pelaminan!!!!!!! Yah,,,,,,,,,,,,, inilah impian dari semua orang yang menjalin hubungan ( pacaran) tiada kebahagian yang begitu besar dalam hubungan cinta selain berahir dipelaminan karna ini adalah salah satu ciri kesuksesan dalam hubungan pacaran.
            Siapa yang tidak ingin bahagia bersama orang yang disayang, hidup bersama, makan bersama, tidur bersama semuanya bersama dalam suka maupun duka, inilah harapan kita bersama sang kekasih yang akan segera menjadi mantan dan berganti status menjadi istri, namun pada kenyataanya semua itu tidak semudah seperti apa yang kita harapkan, tidak seperti sim salabim nya aladin yang langsung jadi, tidak pula seperti adakadabra nya mulan jamela yang langsung ada ketika dibutuhkan tidak pula seperti membalikan telapak tangan yang dengan gampang kita lakukan. Ternyata, tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan, bahkan harapan itu ada juga yang berahir anti klimaks.
Toriq dan Dincha adalah dua sejoli yang saling sayang dan cinta, mereka merentas asa untuk saling bersama (pacaran) sudah sekitar 8 bulan lamanya, dan selama itu pula kedekatan, kecocokan, kemesraan terus terbina dengan indahnya, ibarat kata sudah seperti “yin dan yang” yang saling melengkapi, hari- hari berlalu dengan penuh senyum yang mengembang dari kedua wajah pasangan ini, betapa indahnya hidup pasangan ini, bahkan orang lain pun iri dengan keadaan mereka yang selalu romantis.
            Selama menjalin hubungan tersebut mereka sangat setia satu sama lainya, yahh!!! meskipun dijalan banyak godaan yang siap menggoda kesetiaan mereka, tapi dengan kejujuran dan kesetian yang mereka milki maka amanlah hubungan mereka dari gangguan para penggoda. Sejauh ini hubungan mereka aman- aman saja tanpa ada halangan yang berarti, tapi ada satu hal yang belum mereka lakukan untuk melengkapi kesempurnaan hubungan mereka, yaitu meminta restu orang tua, bagaimanapun juga yang namanya hubungan itu harus resmi dalam arti mendapatkan restu dari kedua orang tua,  walaupun mereka sudah dewasa namun posisi mereka masih dalam tanggungan orang tua,  nah disinilah awal mula permasalahan yang sangat fundamental didalam hubungan Dincha dan Toriq, kepatuhan dan ketaat seorang anak dipertaruhkan disini, bagaiman Toriq harus menentukan pilihan antara cinta dan orang tua.
            Cinta yang membara mereka berbanding terbalik dengan keinginan orang tua si Toriq yang tidak menghendaki hubungan mereka menuju kepelaminan, entah apa alasan orang tua Toriq tidak menyetujui hubungan meraka, mungkin ada sesuatu yang membuat orang tua Toriq tidak merestui hubungan tersebut, yaaaah kita khusnudzon sajalahhh!!!!!!
            Kegalauan mulai menghampiri mereka, hubungan mereka berubah drastis semenjak mereka mendengar kabar itu, tiada lagi senyum, tiada lagi tawa, kemesraan pun seakan siran ditelan bumi, serasa impian mereka sirna begitu saja bagaikan kemarau 1000 tahun disapu hujan sehari. dalam keadaan seperti ini mana yang harus dipilih, orang tua,cinta, ataukah egoisme diri yang menghendaki cinta ini tetap bersemi walau tanpa restu dari orang tua. Toriq sangat sayang pada orang tuanya begitu juga Dincha, kata- kata orang tua adalah fatwa bagi mereka, mau tidak mau enak tidak enak harus dituruti demi menjalankan kewajiban seorang anak kepada orang tuanya, mengingat syurga dibawah telapak kaki ibu.
            Setelah beberapa hari keadaan mulai membaik, karna mereka berdua sadar masalah ini harus segera dicarikan solusi yang tepat dan efektif, restu yang senantiasa mereka nantikan ternyata tidak datang dan malah berkata sebaliknya, tiada restu bagi mereka, sedangkan rasa sayang mereka masih membara didalam sanubari,bagaimana ini, bagaimana ini teriakan dalam batin yang meronta-ronta meminta jawaban dari sang maha adil. Jalan terbaik dikeluarkan oleh Dincha yang secara tiba-tiba memanggil Toriq dengan sebutan kakak, yang dulunya Dincha biasa memanggil dengan sebutan Oppa sebagai lambang kemesraan, dengan sebut mungkin ini adalah jalan terbaik buat mereka,,, namun tidak bisa dipungkiri bahwa rasa cinta dan sayang mereka masih besar, mereka berharap semoga restu dari orang tua segera turun meskipun seperti mengharapkan turunya hujan dimusim kemarau, dan mereka bisa bersama dengan legitimasi dari orang tua sebagai sepasang kekasih yang halal. Harapan yang besar semoga dihitung Tuhan sebagai sebuah usaha dan tak lupa doa yang selalu kami panjatkan semoga ini sesuai seperti apa yang kami harapkan, Innsyaallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar