Terhalang restu
Saling
sayang, saling cinta tapi tak bisa bersama, tapi inilah kisahnya yang menjerat Dincha
dan Toriq dalam kubangan asmara tanpa ujung. Berahir dalam pelaminan!!!!!!!
Yah,,,,,,,,,,,,, inilah impian dari semua orang yang menjalin hubungan (
pacaran) tiada kebahagian yang begitu besar dalam hubungan cinta selain berahir
dipelaminan karna ini adalah salah satu ciri kesuksesan dalam hubungan pacaran.
Siapa
yang tidak ingin bahagia bersama orang yang disayang, hidup bersama, makan
bersama, tidur bersama semuanya bersama dalam suka maupun duka, inilah harapan
kita bersama sang kekasih yang akan segera menjadi mantan dan berganti status
menjadi istri, namun pada kenyataanya semua itu tidak semudah seperti apa yang
kita harapkan, tidak seperti sim salabim nya aladin yang langsung jadi, tidak
pula seperti adakadabra nya mulan jamela yang langsung ada ketika dibutuhkan
tidak pula seperti membalikan telapak tangan yang dengan gampang kita lakukan. Ternyata,
tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan, bahkan harapan itu ada juga yang
berahir anti klimaks.
Toriq dan Dincha adalah dua sejoli yang saling sayang dan
cinta, mereka merentas asa untuk saling bersama (pacaran) sudah sekitar 8 bulan
lamanya, dan selama itu pula kedekatan, kecocokan, kemesraan terus terbina
dengan indahnya, ibarat kata sudah seperti “yin dan yang” yang saling
melengkapi, hari- hari berlalu dengan penuh senyum yang mengembang dari kedua wajah
pasangan ini, betapa indahnya hidup pasangan ini, bahkan orang lain pun iri
dengan keadaan mereka yang selalu romantis.
Selama
menjalin hubungan tersebut mereka sangat setia satu sama lainya, yahh!!!
meskipun dijalan banyak godaan yang siap menggoda kesetiaan mereka, tapi dengan
kejujuran dan kesetian yang mereka milki maka amanlah hubungan mereka dari
gangguan para penggoda. Sejauh ini hubungan mereka aman- aman saja tanpa ada
halangan yang berarti, tapi ada satu hal yang belum mereka lakukan untuk
melengkapi kesempurnaan hubungan mereka, yaitu meminta restu orang tua,
bagaimanapun juga yang namanya hubungan itu harus resmi dalam arti mendapatkan
restu dari kedua orang tua, walaupun
mereka sudah dewasa namun posisi mereka masih dalam tanggungan orang tua, nah disinilah awal mula permasalahan yang
sangat fundamental didalam hubungan Dincha dan Toriq, kepatuhan dan ketaat
seorang anak dipertaruhkan disini, bagaiman Toriq harus menentukan pilihan
antara cinta dan orang tua.
Cinta
yang membara mereka berbanding terbalik dengan keinginan orang tua si Toriq yang
tidak menghendaki hubungan mereka menuju kepelaminan, entah apa alasan orang
tua Toriq tidak menyetujui hubungan meraka, mungkin ada sesuatu yang membuat
orang tua Toriq tidak merestui hubungan tersebut, yaaaah kita khusnudzon
sajalahhh!!!!!!
Kegalauan
mulai menghampiri mereka, hubungan mereka berubah drastis semenjak mereka
mendengar kabar itu, tiada lagi senyum, tiada lagi tawa, kemesraan pun seakan
siran ditelan bumi, serasa impian mereka sirna begitu saja bagaikan kemarau
1000 tahun disapu hujan sehari. dalam keadaan seperti ini mana yang harus
dipilih, orang tua,cinta, ataukah egoisme diri yang menghendaki cinta ini tetap
bersemi walau tanpa restu dari orang tua. Toriq sangat sayang pada orang tuanya
begitu juga Dincha, kata- kata orang tua adalah fatwa bagi mereka, mau tidak
mau enak tidak enak harus dituruti demi menjalankan kewajiban seorang anak
kepada orang tuanya, mengingat syurga dibawah telapak kaki ibu.
Setelah beberapa hari keadaan mulai
membaik, karna mereka berdua sadar masalah ini harus segera dicarikan solusi
yang tepat dan efektif, restu yang senantiasa mereka nantikan ternyata tidak
datang dan malah berkata sebaliknya, tiada restu bagi mereka, sedangkan rasa
sayang mereka masih membara didalam sanubari,bagaimana ini, bagaimana ini
teriakan dalam batin yang meronta-ronta meminta jawaban dari sang maha adil.
Jalan terbaik dikeluarkan oleh Dincha yang secara tiba-tiba memanggil Toriq
dengan sebutan kakak, yang dulunya Dincha biasa memanggil dengan sebutan Oppa
sebagai lambang kemesraan, dengan sebut mungkin ini adalah jalan terbaik buat
mereka,,, namun tidak bisa dipungkiri bahwa rasa cinta dan sayang mereka masih
besar, mereka berharap semoga restu dari orang tua segera turun meskipun
seperti mengharapkan turunya hujan dimusim kemarau, dan mereka bisa bersama
dengan legitimasi dari orang tua sebagai sepasang kekasih yang halal. Harapan
yang besar semoga dihitung Tuhan sebagai sebuah usaha dan tak lupa doa yang
selalu kami panjatkan semoga ini sesuai seperti apa yang kami harapkan,
Innsyaallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar