Jumat, 25 Desember 2015

Maulid Nabi SAW. Momentum Kebangkitan Umat Islam



Rabiul Awal atau yang terkenal dengan bulan maulid merupakan bulan yang sangat bersejarah bagi kaum muslimin, dimana pada bulan ini lahir seorang yang sangat mulia, beliau adalah orang yang luhur budi pekertinya, tampan parasnya, serta lemah lembut perkataanya. Dialah Muhammad SAW. Nabi yang menjadi penutup dan penyempurna ajaran Nabi sebelumnya.
Nabi Muhammad di lahirkan di Makkah pada hari senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah, dinamakan tahun gajah karena pada waktu itu tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud ingin menghancurkanya dan mereka datang dengan mengendarai gajah.
Semenjak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaranya, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya siti Aminah. Kemulian dan keistimewaan beliau banyak di terangkan dalam al-Quran bahkan kitab-kitab sebelum al-Quran pun menjelaskan tentang kemulian beliau seperti Injil dan lainya, selain dari kitab-kitab tersebut kita juga bisa menjumpai sejarah dan keistimewaan Nabi yaitu di kitab  al-Barzanji, dalam kitab ini banyak sekali diterangkan tentang Nabi Muhammad SAW. mulai dari silisilah keturunanya, masa kanak-kanaknya, remajanya hingga diangkat menjadi Rasul. Kitab itu juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. serta berbagai peristiwa untuk di jadikan teladan bagi umat manusia.
Nah setelah kita mengetahui siapa Nabi Muhammad itu, maka pembahasan seterusnya adalah mengenai maulid, apa manfaat maulid dan hal-hal lain yang berkaitan dengan maulid.
Kenapa ada maulid? Maulid sebenarnya hanyalah sebuah perayaan yang dimiliki oleh umat Islam, dimana perayaan ini menunjukan suka cita terhadap kelahiran Nabi tercinta, Muhammad SAW. Nabi yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang, menuntun manusia menuju kebaikan. Pada zaman Nabi masih hidup perayaan semacam ini memang tidak ada karena pada masa itu mereke hanya mengenal dua hari besar yaitu hari raya idul Fitri dan Idul Adha, lantas apakah maulid itu bid’ah? Jawabnya tidak, karena maulid bukanlah hal ubudiyah yang apabila di rubah atau diada-adakan akan akan merusak ibadah tersebut, maulid hanyalah sebuah perayaan yang di lakukan untuk menyambut kelahiran Nabi tercinta Muhammad SAW.
Lalu apa manfaat Maulid bagi umat Islam sekarang? Tentu saja banyak sekali manfaat atau hikmah yang dapat di ambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad adalah suri tauladan yang baik (  Uswatun Hasanah ) maka dengan merayakan maulid kita bisa meneladani sifat-sifat beliau, tingkah laku beliau dan lain sebagainya, dan tak lupa dengan adanya perayaan Maulid ukhuwah Islamiyah akan terjalin lebih kuat. Semoga dengan adanya maulid, kita bisa menerapkan ahklak Rasul dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercipta kehidupan yang harmonis dan tercipta Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur. Wallahu A’lam Bissawab.

Kamis, 17 Desember 2015

Nuansa ketimuran di Harlah JHQ ke 31



Peringatan hari lahir atau harlah JHQ ke 31 di laksanakan pada tanggal 6 desember di YTI ( Yayasan Tebar Iman) sungguh sangat meriah sekali, karena pada acara tersebut di meriahkan haflah oleh qori’ nasional dan internasional yang merupakan senior-senior JHQ atau bisa di sebut produk  asli JHQ diantaranya kang Sufyan Hadi (Juara Qori di Mesir), kang Mahdafi(Juara qori Nasioanal) kang Fathul Amam dan masih banyak lagi yang lain.
Acara yang di helat pada hari minggu tersebut sungguh sangat mencerminkan bagaimana JHQ sebenarnya, keramahan, kesopanan dan adat ketimuran sangat kental sekali di JHQ, para tamu undangan mulai merasakan keramahan dan kenyamanan dari JHQ tersebut dari pertama kali mereka bertemu dengan penerima tamu yaitu mbakyu mbakyu yang cantik jelita dan kangmas yang tampan rupawan, para kang mas mbakyu dengan ramah dan santun menyapa para tamu undangan yang berasal dari orda lain maupun dari senior JHQ itu sendiri.
Setelah para tamu undangan merasakan keramahan dan kesopanan dalam penyambutan, mereka pun di manjakan dengan aneka makanan dan hidangan yang lain yang tentunya sangat menggugah selera untuk mencicipinya, tak sampai disitu para tamu undangan juga dimanjakan dengan alunan ayat-ayat suci al-Quran yang di lantunkan oleh para qori nasional dan internasional yang kemudian di syarah/diterjemah oleh para mufasir dari senior JHQ.
Nuansa kedaerahan, ketimuran dan kenusantraan terasa sangat kental sekali di acara harlah JHQ yang ke 31 tersebut, semoga di usianya yang ke 31 tersebut JHQ semakin matang dan mampu mencetak kader-kader yang handal dan berkualitas khususnya di bidang ke al-Quranan.

La Tagdhob, Kamu Akan Dapat Syurga


Oleh : Abdul Aziz
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri]
Dari Abu Darda', ia berkata : Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga". Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah, maka bagimu surga". [HR. Thabarani dalam Al-Ausath no 2353]
Menurut al-Jurjani yang dikutip Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh kepuasan apa yang terdapat di dalam dada.
Sedangkan Menurut psikologi, terdapat beberapa rumusan tentang marah, di antaranya: marah yaitu perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya: kemarahan yang teramat sangat.
Penelitian dari University of California San Diego tahun 2012 menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada penelitian itu, 200 relawan diminta memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.
Pada dasarnya manusia sebagai mahluk sosial mempunyai sifat marah, entah itu diakibatkan gara-gara masalah pribadai atau masalah yang timbul dari lingkungan sekitar namun bukan berarti kita sebagai manusia bisa melampiaskan kemarahn kita seenaknya, sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa kita harus menahan amarah kita, kita harus mengontrol amarah kita karena orang yang hebat adalah orang yang mampu menjaga dan mengontrol amarahnya. Selain dari itu dengan kita menjaga amarah maka jalan setan untuk masuk dan menghasut kita untuk melakukan dosa tertutup karena setan tau Salah satu senjata untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.

Jauh sebelum para peneliti dari barat berbicara tentang akibat buruk dari marah Rasululloh telah membahasnya 15 abad silam, diantara akibat marah yang sangat merugikan kita adalah:
1.      Meningkatkan resiko terserang berbagai macam penyakit
2.      Mempercepat proses penuaan
3.      Mempersingkat usia
4.      Memperenggang hubungan keluarga
5.      Kemarahan dapat menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan
6.      Detak jantung yang lebih cepat
Itulah bahaya marah yang harus di waspadai oleh kita semua, lalu bagaimana cara mengatasinya agar kita terhindar daei efek buruk marah, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan kita lakukan diantaranya:
1.  segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca A’udzubillahi mina syaitoon nirrojim. Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
2.  Berwudlu dan sholat
3.  Diam
4.  Istirahat
5.  Ekspresikan kemarahan kita dengan benar
6. Bersikaplah dewasa
7. Seringlah tertawa
8. Membaca al-Quran

Ini adalah sedikit cara dari banyak cara yang ada yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari efek buruk marah, namun demikian semua hal yang terprnting untuk bisa sukses meredam amarah ada dalam diri kita sendiri, masalahnya kita mau menahan marah apa tidak, kita mau mengontol marah apa tidak. Semoga kita termasuk orang yang mampu mengontrol amarah kita dan mendapatkan kebaikan hidup di dunia dan ahirat serta di masukan kedalam syurganya Allah. Wallahu ‘a’lam Bissawab.

Minggu, 29 November 2015

JHQ : Organisasinya Ahlu Allah Fil Ard



            Jam’iyah Hafdzah al-Quran (JHQ) merupakan sebuah organisasi kedaerahan yang didalamnya berisi para ahlu Allah fil ard, yaitu para penghafal al-Quran. Tidak berlebihan kiranya jika organisasi ini disebut organisasinya ahlu Allah fil ard, karena pada dasarnya para penghafal al-Quran adalah ahli Allah di bumi ini.
            JHQ sebagai sebuah organisasi, dari tahun ke tahun telah melakukan tugasnya dengan baik yaitu mencerdaskan umat manusia, membimbing menuju jalan kebenaran, memberantas buta baca al-Quran dan memakmurkan masjid, kita ketahui bersama bahwa masjid adalah tempat yang paling sentral bagi umat Islam karena di situlah semua bermuara, dia sebagai tempat ibadah, belajar, mengaji dan masih banyak lagi yang lainya.
            Pada zaman Rasululloh, sahabat,dinasti umayyah sampai dinasti abasiyah, masjid merupakan tempat yang paling urgens, karena di masjidlah semua kegiatan berlangsung, terutama dalam hal menuntut ilmu, nah disinilah JHQ menunjukan eksistensinya untuk turut serta memakmurkan masjid.
            Idealnya, sebuah organisai itu terdiri dari orang-orang yang aktif (aktifis) atau orang yang mempunyai basic politik, namun JHQ (Jam’iyah Hafdzah al-Qur’an) ini berbeda, dimana anggota atau kadernya (Kang mas Mbak yu) berasal dari kalangan yang religious yang menyandang gelar hafidz dan hafidzah (30 juz) yang tentunya sangat berbeda dengan para aktifis dan para politikus.
            Sebagai mahluk sosial, tentunya kita membutuhkan sebuah organisai (perkumpulan) yang mampu menampung aspirasi dan kebutuhan kita, nah disni di JHQ, aspirasi dan keinginan sampai kebutuhan bagi seorang hafidz atau hafidzah bisa terealisasi karena JHQ memberi ruang dan kesempatan untuk warganya berekpresi.
            Mengingat kebutuhan dan cara berekpresi anggota JHQ berbeda dengan organisasi lainya maka JHQ mempunyai progam yang juga berbeda dengan organisasi yang lain, JHQ memberi kesempatan anggotanya untuk mengekpresikan bakatnya di bidang tilawah bagi yang mempunyai bakat tilawah dan juga memfasilitasi anggotanya yang ingin melancarkan hafalanya dengan mengadakan mudarosah/simaan. Selain progam tersebut, tentunya JHQ juga memberi keahlian- keahlian yang lain terhadap anggotanya, sebagaimana organisasi yang lain seperti Simulasi sidang dll.
            Progam-progam yang ada dalam JHQ memang sangat membantu bagi para ahlu Allah di bumi ini untuk menjaga hafalan dan mengamalkan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mampu mencitakan kehidupan bermasyarakat yang berlandaskan al-Quran.
           Wallahu 'a'lam bissaswab.

Senin, 16 November 2015

Masihkah Ingat Tuhan Saat Sibuk?


 Oleh : Abdul Aziz
Di era globalisasi seperti sekarang ini, kesibukan manusia semakin bertambah dan terus bertambah bahkan satu hari terasa sangat singkat sekali, Manusia di sibukan dengan urusan dunia sehingga membuat dia lupa dengan Tuhan yang menciptakan, memberi makan dan mencukupi rezekinya, dia lupakan itu semua gara- gara kesibukan dunia yang menyilaukan mata.
Kehidupan modern menuntut kita untuk eksis didunia tanpa memperdulikan ahirat hal inilah yang dirasa bertolak belakang dengan inti ajaran agama islam, yang mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan ahirat, bukankah islam mengajarkan “bekerjalah untuk duniamu seakan akan kau hidup selamanya dan beribadahlah untuk ahiratmu seakan akan kau mati besok” untuk itu kita harus menyelraskan kehidupan dunia dan ahirat.
Globalisasi menyebabkan perubahan yang sangat mendasar, perubahan itu tidak hanya terlihat pada lelaki, yang super sibuk dengan urusan kantor dan segala macam pekerjaan (dunia), namun  wanita juga ikut –ikutan sibuk, era globalisasi merubah mindset dan perspectivenya, wanita yang dulunya hanya berkutat di tiga hal :  kasur, dapur dan sumur, sekarang wanita berevolusi menjadi wanita karir yang banyak menjalankan peran laki-laki didalam keseharianya, inilah yang membuat pergeseran makna, kesibukan wanita dalam berkarir memang tidak masalah namun jika karir tersebut membuat tugasnya sebagai ibu dan istri menjadai terbengkalai inilah yang jadi masalah.
Kehidupan modern tidak serta merta berkonotasi negatif, meskipun pada dasarnya menuntut berperilaku negatif yaitu lupa kepada Tuhan akibat kesibukan manusia, namun kita sebagai manusia yang diberi akal fikiran oleh Tuhan harus menyikapi hal ini dengan bijaksana agar kita tidak termasuk orang yang sibuk dengan bekerja (dunia) dan melupakan ibadah kepada  Tuhan (ahirat), keseimbangan antara dunia dan ahirat bisa direalisasikan dengan cara menjadi “sufi berdasi”, sufi adalah orang yang membersihkan hatinya semata- mata karena  Allah (Bisyr Ibn Al-Harist) sering muncul pertanyaan bisakah seorang sufi muncul di masarakat modern, dimana godaan dunia makin ganas seperti sekarang ini, dimana hari-harinya disibukan dengan rutinitas kerja, bisakah sufi hadir dari kalangan kaum berdasi? Jawabnya bisa, pada zaman modern seperti saat ini spiritualitas menjadi hal yang urgent. Didalam sebuah forum diskusi yang diselenggarakan di harvard busines school pada tahun 2002 dengan tema does spirituality drive succes dari forum tersebut menyimpulkan “ spiritualisme menjadi hal penting dalam bisnis”.  Jadi kita sebagai manusia yang hidup didalam zaman modern harus bisa menjadi sufi berdasi yang tetap menjalankan syariat agama tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas dalam bekerja.
Abad 21 memang sungguh luar biasa, kita dituntut untut untuk menjadi orang yang multitalent yang harus bisa dan mampu dalam segala hal namun disisi lain, Tuhan juga menuntut hak nya untuk disembah, didalam buku ini banyak sekali mengulas tentang kehidupan modern dimana manusia semakin sibuk dengan urusan dunia dan menjauh dari ahirat, tidak hanya mengulas namun juga memberi solusi bagaimana kita hidup di dunia modern sehingga kita tetep bisa sibuk kerja dan juga sibuk beribadah.