Mahasiwa harus jadi tumpuan bangsa
Secara konvensional dapat
disebut mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan beraktifitas di
Perguruan Tinggi. Hal ini jelas menempatkan posisi mahasiswa sebagai bagian
dari masyarakat Perguruan Tinggi, yang merupakan tempat segala bentuk ilmu
diproduksi. Makanya kita juga sering mendengar bahwa mahasiswa disebut juga
sebagai masyarakat ilmiah, masyarakat intelektual dan lain sebagainya. Mahasiswa
adalah sosok yang
menjadi harapan bagi kedua orang tuanya, bangsa dan agama dalam hal ini Islam. kita
ambil contoh saja perjuangan Islam seperti HAMAS dan Jihad Islam pemuda adalah
harapan untuk meneruskan perjuangan bukan hanya itu saja tapi menurut penulis, setiap
organisasi bahkan sampai suatu negara pasti pemuda (mahasiswa) memegang peranan
penting karna eksistensi, kemampuan, kiprah dan peran pemuda sangat menentukan
masa depan bangsa. Menarik sekali untuk
dikemukan selain tugas utama mahasiswa adalah belajar juga harus diakui bahwa
mahasiswa juga merupakan bagian dari warganegara bangsa ini yang memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan warganegara lainnya. Mahasiswa
sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai warganegara tentu saja
memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.Sebab, idealnya mahasiswa
dituntut bukan hanya untuk cerdas dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu
juga harus kritis terhadap kenyataan sosial yang ada.Kenyataan inilah,
makanya mahasiswa disebut sebagai agent of change
Sinopsis Wajah Pemuda Sekarang.
Ini Ada sebuah
anekdot tentang perbedaan pemuda dulu dan pemuda sekarang ini, kalau pemuda
dulu “ Sinopsis wajah pemuda Indonesia masa sekarang ini dapat tergambar dari
potret para pemuda dan mahasiswa masa kini. Eksistensi,
kemampuan, kiprah dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Di masa
lalu, eksistensi pemuda sangatlah ditentukan oleh kepiawaian dan kekuatan para
pemuda dalam menopang beban bangsa ini. Sungguh sebuah posisi strategis bagi
para pemuda dalam arus sejarah bangsa. Namun, apakah potret pemuda masa kini
telah mencerminkan sosok pelaku sejarah Indonesia masa silam? lihat potret
sebagian kalangan pemuda dan mahasiswa sekarang ini, yang seakan mengalami
stagnisasi nasionalisme. Bayangkan, di saat hak- hak rakyat indonesia belum sepenuhnya
terpenuhi, sikap hedonis para elite negara, atau bahkan sikap survive pemerintah
dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan bangsa, sebagian mahasiswa seakan
hanya bisa diam membisu. Setengah dari para mahasiswa Indonesia,
lebih memilih diam, merasa tega melihat kondisi rakyat yang menderita. Setiap
harinya, mereka disibukkan oleh rutinitas kampus, mulai dari
membuat makalah, berdiskusi di kelas, kemudian kembali ke tempat asalnya, kos.
Ironisnya, ternyata aktivitas kuliah mereka hanya berlandaskan keinginan agar
terbebas dari tanggung jawab saja, tanpa mengeksplor manfaat yang telah
diperoleh. Jika demikian, lalu kontribusi apakah yang dapat mereka sumbangkan untuk
bangsa ini?? sedangkan rakyat Indonesia masih
menaruh harapan besar terhadap mahasiswa. Jelas,
pemandangan seperti itu tidak mencitrakan sosok pemuda Indonesia yang
sebenarnya. Berbeda dengan sosok pemuda masa lalu seperti Gus
dur, Amien rais dan tokoh reformasi lainya yang menjadi
penopang kelanjutan eksistensi bangsanya. Mahasiswa harus bisa menjadi tumpuan dan penopang beban
bangsa, Sejarah juga mencatat bahwa peran mahasiswa juga sangat besar
dalam proses reformasi kehidupan berbangsa. Untuk menyebut misalnya
beberapa peristiwa penting reformasi negara-negara juga diperankan oleh
mahasiwa, diantaranya seperti Juan Peron di Argentina tahun 1955; Perez Jimenez
diVenezuela tahun 1958; Soekarno di Indonesia tahun 1966; Ayub Khan diPaksitan
tahun 1969; Reza Pahlevi di Iran tahun 1979; Chun Doo Hwan di Korea Selatan
tahun 1987; Ferdinand Marcos di Filipinan tahun 1985. Dan yang terbaru, Pemuda yang bisa dijadikan contoh
adalah Bashaer Othman dia sudah menjadi seorang walikota di Allar Di usianya
yang masih 16 tahun, semoga kita bisa menjadi seperti mereka yang benar- benar
menjadi agent of change yang tak hanya sekedar cerdas dikelas tapi juga tanggap
terhadap keadaan bangsa indonesia ,Wallahu a’lam bissawab