Selasa, 23 Agustus 2016

Merancang Pendidikan Masa Depan



Berbicara mengenai pendidikan tanpa mengaitkan masa depan maka bagaikan kerjanya orang yang sedang mimpi, yaitu tidak mempunyai arah sedangkan pendidikan itu harus terarah, nyata, dan benar-benar mempersiapkan generasi yang akan hidup dimasa depan.
Pendidikan tidak boleh hanya sebatas menunaikan tugas, yakni menyampaikan seperangkat pelajaran kepada siswanya saja namun harus lebih dari itu, pendidikan yang diberikan kepada siswa harus benar-benar berpengaruh terhadap watak, perilaku, karakter, pandangan, pemikiran dan bahkan juga keterampilanya, pendidikan tanpa membentuk watak, karakter dan perilaku adalah sia-sia. [1]
Merancang pendidikan anak bukan hanya tugas guru, kepala sekolah dan pemerintah, namun orang tua juga berperan penting dalam merancang pendidikan anak, hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah dan lingkungan (keluarga) untuk menciptakan pendidikan dimasa depan yang mampu mencetak generasi yang unggul dalam berbagai hal, sehingga anak sanggup menghadapi tantangan yang pasti dia hadapi pascasekolah.
            Pada dasarnya yang berkewajiban mendidik anak adalah orang tua karena anak merupakan tanggung jawab bagi orang tuanya, namun tidak semua orang tua mampu untuk mendidik anaknya secara maksimal, maka dari itu perlu adanya bantuan dari lingkungan (Sekolah ) dan pemerintah untuk mendidik anak tersebut secara maksimal, pendidikan tersebut harus mampu menjawab tantangan zaman yang semakin komplek, bukan hanya ilmu murni yang harus di kuasai seperti: Sains, Biologi, Fisika, MTK dll namun dalam merancang pendidikan masa depan, pendidik harus menanamkan watak, karakter, paradigm serta kejujuran terhadap anak didiknya.
            Sebelum anak melewati pendidikan formalnya disekolah, anak terlebih dahulu melewati pendidikan dalam keluarga dan ini merupakan hal penting yang bisa membuat anak tersebut sukses di kemudian hari karena keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak, dimana lingkungan memberikan fasilitas dan motifasi agar anak dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran agama, pendidikan anak dalam keluarga mengarahkan anak agar menuntut ilmu secara benar yang akan membawa anak kepada amal solih.
            Ada beberapa tahap mendidik anak dalam keluarga yang bisa dimaksimalkan oleh orang tua: (1) pendidikan dengan keteladana. (2 ) pendidikan dengan adat kebiasaan. (3) pendidikan dengan nasihat. (4) pendidikan dengan memberikan perhatian, keempat hal ini yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anaknya.[2]
            Setelah anak melewati pendidikan di dalam keluarga maka selanjutnya adalah di sekolah (Formal), sekolah berkewajiban memberikan pendidikan yang terbaik kepada siswanya dalam hal ini, bukan hanya sekedar memberikan pendidikan akademik namun juga pendidikan karakter dan kepribadian karena dimasa depan tantangan globalisasi yang begitu dahsat membuat manusia menjadi individualisme dan egoisme maka dari itu sekolah dan keluarga harus mampu menyeimbangkan antara akademik dan ahklak.
             Masa depan adalah masa yang pasti kita akan lalui namun belum kita ketahui bagaimana kita akan melaluinya, maka dari itu mempersiapkan pendidikan masa depan adalah kunci segalanya, karena kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah kunci kesuksesan dan kejayaan suatu bangsa, bila pendidikan disuatu Negara itu bagus maka dapat dipastikan Negara tersebut akan maju. Wallahu a’lam bissawab


[1] Prof. Dr. Imam Suprayogo, M.Si, Masyarakat Tanpa Ranking, PT Elex Media, Jakarta, 2013, hal 213
[2] Abdul Muid Nawawi, Mumtaz, Jurnal Studi al Qur’an dan keislaman, PTIQ Jakarta, Jakarta, 2015, hal 682

Tidak ada komentar:

Posting Komentar