Selasa, 23 Agustus 2016

Pengangguran Picu kriminalitas



Lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan tenaga kerja, mengakibatkan angka pengangguran di berbagai wilayah meningkat, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa.
Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen. Hal ini menunjukan bahwa angka pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat, dan yang paling mengerikan adalah para pengangguran tersebut dapat dikatan sedang dalam masa produktif, sedikitnya lapangan pekerjaan, ketatnya persaingan serta skil atau kemampuan yang kurang mumpuni menjadi faktor terjadinya peningkatan pengangguran tersebut.
Angka pengangguran yang semakin tinggi sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang khusus dari pemerintah, karena hal ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Negara ini, jika angka penganguran meningkat maka kemiskinan juga meningkat dan tingkat kriminalitas pun akan meningkat pula.
Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa pekan lalu telah terjadi beberapa tindak kriminalitas yaitu, di perkosa dan di bunuhnya yuyun oleh empat belas remaja (Bengkulu), diperkosanya ibu rumah tangga oleh 3 orang (Bekasi), bandit motor (Lampung), masih banyak lagi kasus kasus yang lain, rata- rata pelakunya adalah pengangguran. Jadi bisa di simpulkan bahwa pengangguran merupakan salah satu faktor terjadinya tindak kriminalitas.
Sikap pemerintah
Langkah-langkah yang harus di tempuh dalam mengurangi angka kriminalitas yaitu, dengan menyediakan lapangan kerja yang banyak, mensejahterakan masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan, ketika tingkat pendidikan sudah tinggi, angka pengangguran menurun, ketika angka pengangguran menurun maka dapat di pastikan angka kriminalitas juga akan menurun, hal ini dapat kita saksikan di Negara-negara maju, dimana di Negara maju tersebut memiliki tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakatnya tinggi, maka tidak heran jika angka kriminalitas disana rendah tidak seperti di Negara berkembang.
Para pelaku kriminalitas yang ahir-ahir ini membuat resah warga, kebanyakan dari mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka dari itu, pemerintah harus memperhatikan tentang pendidikan rakyatnya, agar rakyatnya bisa mengenyam pendidikan yang layak, ada beberapa faktor yang menyebabkan para pelaku tindak kriminalitas tidak melanjutkan pendidikanya, diantara faktornya adalah biaya dan faktor lingkungan,  dalam hal ini pemerintah melalui kemendikbud bisa mengupayakan pendidikan gratis sampai jenjang SMA bahkan Perguruan Tinggi bagi siswa kurang mampu sehingga semua kalangan tersentuh pendidikan dan pengangguran bisa berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar