Lapangan
pekerjaan yang tidak sebanding dengan tenaga kerja, mengakibatkan angka
pengangguran di berbagai wilayah meningkat, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56
juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu 7,24 juta jiwa.
Pada
Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas
sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah
Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen. Hal ini
menunjukan bahwa angka pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat, dan
yang paling mengerikan adalah para pengangguran tersebut dapat dikatan sedang
dalam masa produktif, sedikitnya lapangan pekerjaan, ketatnya persaingan serta
skil atau kemampuan yang kurang mumpuni menjadi faktor terjadinya peningkatan
pengangguran tersebut.
Angka pengangguran
yang semakin tinggi sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang khusus dari
pemerintah, karena hal ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Negara ini, jika
angka penganguran meningkat maka kemiskinan juga meningkat dan tingkat
kriminalitas pun akan meningkat pula.
Seperti
yang kita ketahui bersama, beberapa pekan lalu telah terjadi beberapa tindak
kriminalitas yaitu, di perkosa dan di bunuhnya yuyun oleh empat belas remaja
(Bengkulu), diperkosanya ibu rumah tangga oleh 3 orang (Bekasi), bandit motor
(Lampung), masih banyak lagi kasus kasus yang lain, rata- rata pelakunya adalah
pengangguran. Jadi bisa di simpulkan bahwa pengangguran merupakan salah satu
faktor terjadinya tindak kriminalitas.
Sikap pemerintah
Langkah-langkah
yang harus di tempuh dalam mengurangi angka kriminalitas yaitu, dengan
menyediakan lapangan kerja yang banyak, mensejahterakan masyarakat,
meningkatkan mutu pendidikan, ketika tingkat pendidikan sudah tinggi, angka
pengangguran menurun, ketika angka pengangguran menurun maka dapat di pastikan
angka kriminalitas juga akan menurun, hal ini dapat kita saksikan di
Negara-negara maju, dimana di Negara maju tersebut memiliki tingkat pendidikan
dan kesejahteraan masyarakatnya tinggi, maka tidak heran jika angka
kriminalitas disana rendah tidak seperti di Negara berkembang.
Para
pelaku kriminalitas yang ahir-ahir ini membuat resah warga, kebanyakan dari
mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka dari itu, pemerintah harus
memperhatikan tentang pendidikan rakyatnya, agar rakyatnya bisa mengenyam
pendidikan yang layak, ada beberapa faktor yang menyebabkan para pelaku tindak
kriminalitas tidak melanjutkan pendidikanya, diantara faktornya adalah biaya
dan faktor lingkungan, dalam hal ini
pemerintah melalui kemendikbud bisa mengupayakan pendidikan gratis sampai
jenjang SMA bahkan Perguruan Tinggi bagi siswa kurang mampu sehingga semua
kalangan tersentuh pendidikan dan pengangguran bisa berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar