Dunia industri terus mengalami perubahan, sejarah mencatat bahwa
perkembangan industri dari awal sampai sekarang sudah mengalami 4 kali
perubahan yaitu sejak dimulainya mesin uap dan ini sekaligus menandai
dimulainya revolusi industri 1.0. Revolusi
Industri 1.0 berlangsung periode antara tahun 1750-1850. Saat itu
terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya di dunia.
Revolusi Industri 2.0, juga dikenal sebagai
Revolusi Teknologi adalah sebuah fase pesatnya industrialisasi di akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi Industri 1.0 yang berakhir pertengahan
tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam penemuan makro sebelum Revolusi
Industri 2.0 muncul tahun 1870. Revolusi industri generasi 2.0 ditandai dengan
kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam
(combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil,
pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai
dimualinya Revolusi Industri 3.0. Ruang dan waktu semakin terkompresi. Dan, ini
memuncak pada revolusi tahap 3.0, yakni revolusi digital. Waktu dan ruang tidak
lagi berjarak. Revolusi kedua dengan hadirnya mobil membuat waktu dan jarak
makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital sekarang
mengusung sisi kekinian (real time).
Dunia yang telah memasuki era revolusi industri
4.0 nampaknya bukan lagi isapan jempol belaka. Berbagai teknologi yang menjadi
tanda dimulainya revolusi industri 4.0, sudah mulai diterapkan di berbagai
lini. Salah satunya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang
semakin berkembang saat ini. Bukan hanya untuk industri, AI juga dikembangkan
untuk mempermudah kehidupan manusia di aspek lainnya (Kompas.com - 03/10/2018).
Lalu Pada revolusi industri generasi 4.0, manusia
telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptivetechnology) hadir
begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah
telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan
matinya perusahaan-perusahaan raksasa.
Jika kita amati mulai dari revolusi 1.0-4.0
semuanya membawa perubahan yang sangat signifikan bagi kemudahan hidup manusia,
namun dibalik itu, revolusi juga memberikan dampak negatif bagi manusia yaitu
tergantikanya tenaga manusia oleh mesin.
Lantas apakah revolusi 4.0 berdampak juga bagi
guru? Secara sederhana, revolusi industri memberi kemudahan bagi guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, yaitu dengan kemudahan yang
diberikan teknologi kepadanya dalam menyampaikan pelajaran sehingga proses
belajar mengajar menjadi lebih mudah dan efektif.
Hadirnya internet dalam dunia pendidikan sangat
memberikan efek yang luar biasa bagi guru dan anak didik, dalam mengerjakan
tugas, pr dan lain sebagainya menjadi lebih mudah, ini adalah salah satu
kemudahan yang ditawarkan oleh kedatangan revolusi 4.0.
Setelah membahas keuntungan dengan hadirnya
revolusi 1.0-4.0, kita juga harus mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
terburuk yang ditimbulkan olehnya, seperti kita ketahui bersama bahwa banyak
sekali pengangguran yang ditimbulkan dengan hadirnya mesin uap pada revolusi
1.0 dan begitu juga pada revolusi 2.0 dengan adanya tenaga motor dan listrik
dan di revolusi 3.0 dengan internetnya, tentunya banyak sekali dampak yang
ditimbulkan olehnya salah satunya pengangguran.
Nah, pada revolusi 4.0 yang katanya lebih ganas dari
revolusi sebelumnya apakah guru yang notabene seorang yang berkecimpung di
dunia pendidikan akan tergerus dan tersisihkan dengan hadirnya kecanggihan teknologi
dan kecerdasan buatan?
Jika menilik kebelakang, posisi guru sangatlah
penting bagi anak didiknya, guru menjadi panutan, sosok yang disegani dan juga
sebagai sumber ilmu, namun sekarang , posisi itu sedikit bergeser yaitu anak
didik bisa menjadikan internet untuk menambah wawasan dan ilmunya, tidak lagi
bergantung pada guru sebagai sosok yang serba bisa.
Era revolusi industri 4.0 menitik beratkan pada pergeseran dunia ke arah digital.
Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan.
Namun, tantangan selanjutnya ada pada kemampuan
sumber daya manusia untuk menjadi pemain utama atau menjadi pemain figuran,
menjadi produsen atau lagi-lagi menjadi konsumen, menjadi pelaku atau hanya
sebagai penonton saja. Selamat menikmati era industry 4.0
yang penuh tantangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar