Manusia
mempunya musuh yang nyata yaitu syaitan, syaitan selalu menjerumuskan manusia
ke lembah kesesatan dan ke hancuran, maka dari itu manusia harus pandai melawan
tipu daya syaitan agar selamat dunia ahirat, diantara cara untuk melawan tipu
daya syaitan adalah sebagai berikut:
1.
Beriman Dan Mentauhidkan Allah Dengan Benar
Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan
hanyalah milik Allah ‘Azza wa Jalla. Oleh karena itu, seorang hamba yang
ditolong dan dilindungi oleh Allah, tidak akan ada yang mampu mencelakainya.
Inilah senjata pertama dan utama seorang mukmin dalam menghadapi setan yaitu
beriman dengan benar kepada Allah, beribadah dengan ikhlas kepada-Nya,
bertawakkal hanya kepadaNya dan beramal shalih sesuai aturan-Nya. Allah ‘Azza
wa Jalla memberitakan bahwa setan tidak memiliki daya terhadap hamba-hamba
Allah yang beriman dan mentauhidkan-Nya. Allah berfirman.
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya syaitan itu tidak
ada memliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada
Rabbnya. [an-Nahl/16: 99]
Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan, “Ketika Iblis tahu bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk menguasai)
orang-orang yang ikhlas, dia mengecualikan mereka dari sumpahnya yang bersyarat
untuk menyesatkan dan membinasakan (manusia). Iblis mengatakan,
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ
أَجْمَعِينَ﴿٨٢﴾إِلَّا
عِبَادَكَ
مِنْهُمُ
الْمُخْلَصِينَ
“Demi kekuasaan-Mu, aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlash [Shâd/38:
82-83]
2.
Berpegang Teguh
Kepada Al-Kitab Dan As-Sunnah Dengan Pemahaman As-Salafush Shalih
Ketika Allah ‘Azza
wa Jalla menurunkan manusia di muka bumi, sesungguhnya Dia menyertakan
petunjuk untuk mereka. Sehingga
manusia hidup di dunia ini tidak dibiarkan begitu saja, tanpa bimbingan,
perintah dan larangan. Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan kitab suci dan
mengutus para Rasul yang membawa peringatan, penjelasan dan bukti-bukti.
Barangsiapa berpaling dari peringatan Allah, maka dia akan menjadi mangsa setan
dan dijerumuskan ke dalam kecelakaan abadi. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman.
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
“Barangsiapa yang berpaling dari
pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (al-Qur’ân), Kami adakan baginya syaitan
(yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. [az-Zukhruf/43: 36]
Oleh karena itu,
jalan selamat dari tipu daya setan adalah dengan mengikuti jalan Allah,
mengikuti al-Kitab dan as-Sunnah dengan pemahaman as-salafush shâlih. Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman
وَمَنْ
يُشَاقِقِ
الرَّسُولَ
مِنْ
بَعْدِ
مَا
تَبَيَّنَ
لَهُ
الْهُدَىٰ
وَيَتَّبِعْ
غَيْرَ
سَبِيلِ
الْمُؤْمِنِينَ
نُوَلِّهِ
مَا
تَوَلَّىٰ
وَنُصْلِهِ
جَهَنَّمَ
ۖ
وَسَاءَتْ
مَصِيرًا
“Dan barangsiapa menentang rasul
sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan
orang-orang mu’min (yaitu jalan para sahabat), Kami biarkan ia leluasa terhadap
kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam,
dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali. [an-Nisâ’/4: 115]
3.
Berlindung
Kepada Allah Dari Gangguan Setan.
Inilah
sebaik-baik jalan untuk menyelamatkan diri dari setan dan tentaranya, memohon
perlindungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla , karena Dia Maha Mendengar,
Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa.
Imam Ibnu Katsir
rahimahullah mengatakan, “Makna “aku berlindung kepada Allah dari setan
yang dilaknat” yaitu aku meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang
dilaknat yang menggangguku pada agamaku atau pada duniaku, atau menghalangiku
dari melakukan sesuatu yang diperintahkan (Allah ‘Azza wa Jalla)
kepadaku, atau mendorongku melakukan apa yang terlarang bagiku. Karena tidak ada yang bisa mencegah setan dari manusia
kecuali Allah.
Oleh karena itu, Allah ‘Azza wa Jalla
memerintahkan untuk mengambil hati dan bersikap lembut kepada setan manusia,
dengan melakukan kebaikan kepadanya, agar tabi’atnya (yang baik) menolaknya
dari gangguan (yang dia lakukan).
Dan Allah memerintahkan agar (manusia) berlindung
kepada-Nya dari setan jin, karena dia tidak menerima suap dan perbuatan
kebaikan tidak akan mempengaruhinya, karena dia memiliki tabi’at yang jahat,
dan tidak akan mencegahnya darimu kecuali Yang telah menciptakannya.” [Tafsir
Ibnu Katsir, 1/14, penerbit: Darul Jiil, Beirut, tanpa tahun]
Memohon perlindungan ini dilakukan secara umum pada
setiap waktu, pada setiap diganggu oleh setan, dan juga dilakukan pada
waktu-waktu tertentu yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah swt
berfirman:
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka
berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. [al-A’râf/7:200]
Adapun waktu-waktu tertentu yang dituntunkan untuk
beristi’adzah antara lain yaitu saat diganggu setan; adanya bisikan jahat;
gangguan dalam shalat; saat marah; mimpi buruk; akan membaca Alquran; akan masuk masjid; akan
masuk tempat buang hajat; saat mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai;
ketika akan berjima’; waktu pagi dan petang; isti’adzah untuk anak-anak dan
keluarga; ketika singgah di suatu tempat; ketika akan tidur; dan lain-lain.
Perincian dalil-dalil ini semua terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih.
4.
Membaca Alquran
Sesungguhnya setan akan lari menjauh dengan sebab bacaan
Alquran, sebagaimana di dalam hadits sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Dari
Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan, sesungguhnya setan
lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya”. [HR. Muslim, no:
780]
Semoga
kita bisa menaklukan tipu daya syaitan yang setiap saat datang dari arah
belakang, depan dan samping, sehingga kita bisa selamat di dunia dan ahirat dan
mampu mendapatkan syurga yang di janjikan Allah SWT. Waalahu A’lam Bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar