Oleh : Abdul
Aziz
Manusia, sebagaimana di jelaskan di
dalam al-Quran adalah makluk yang sempurna di banding mahluk ciptaan Tuhan yang
lain sebagaimana Firman Allah:
ôs)s9
$uZø)n=y{
z`»|¡SM}$#
þÎû
Ç`|¡ômr&
5OÈqø)s?
ÇÍÈ
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Masih
ingatkah kita terhadap perintah Allah yang menyuruh Jin dan Malaikat untuk
bersujud kepada Nabi Adam as. Hal ini menunjukan bahwa manusia lebih utama dari
pada jin dan malaikat namun demikian tidak bisa di pungkiri bahwa Manusia
merupakan mahluk yang mulia diantara mahluk Allah yang lainya, namun di lain pihak manusia adalah mahluk sosial,
yang membutuhkan bantuan terhadap
sesamanya untuk tetap hidup dan eksis.
Di dalam mengarungi kehidupan yang
fana ini, manusia harus mempunya pegangan dan sandaran yang kokoh, karena
godaan syaitan amatlah kuat, dia datang dari segala penjuru, depan belakang dan
kiri kanan, dia membisikan kemaksiatan ditelinga kita, membungkus perbuatan
dosa menjadi hal yang biasa, maka dari itu berpegang teguhlah kepada Allah dan
berlindunglah kepadanya dari godaan syaiton yang terkutuk.
Allah senantiasa bersama kita,
bahkan di dalam al-Quran dikatakan bahwa Allah itu lebih dekat dari pada urat
nadi kamu(QS: Qof 50: 16)
ôs)s9ur
$uZø)n=yz
z`»|¡SM}$#
ÞOn=÷ètRur
$tB
â¨Èqóuqè?
¾ÏmÎ/
¼çmÝ¡øÿtR
(
ß`øtwUur
Ü>tø%r&
Ïmøs9Î)
ô`ÏB
È@ö7ym
ÏÍuqø9$#
ÇÊÏÈ
Artinya: “Dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
Namun
manusai itu sendiri yang menjadikan Allah jauh, padahal sesungguhnya Allah itu
selau menyertai dan bersama kita, ketika kita tidak mengingatnya dan tidak melakukan
perintahnya secara tidak langsung kita telah menjauhkan Allah dari diri kita,
bukan Allah yang menjauhi kita namun kitalah yang menjauhinya.
Syariat merupakan cara untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan, Syariat (jalan) mirip dengan Thariqoh namun
bedanya jika syariat berdimensi lahiriah sedangkan thoriqoh berdimensi batiniah,
syariat setiap orang untuk menghampiri atau mendekati Tuhan bisa saja berbeda
beda hal ini senada dengan firman Allah QS al-Maidah (5): 48) “kepada
masing-masing kami jadikan (Berikan) jalan atau cara” , ahli tafsir
generasi pasca sahabat mengatakan bahwa “ Agama adalah satu, tetapi
syariatnya berbeda-beda”. Hal ini menunjukan bahwa jalan menuju Tuhan
bermacam-macam, tujuanya adalah untuk memudahkan kita dalam mendekati Tuhan,
sebagaimana ungkapan bagawad gita “
Kita bisa mendaki gunung melalui jalan pendakian yang berbeda-beda, tetapi
pemandangan puncak akan tetap sama”.
Sering
kali kita melihat orang melakukan maksiat, melakukan kejahatan dan lainsebagainya
karena dia jauh dari Tuhan, karena dia merasa tidak di awasi oleh Tuhan, karena
dia tertutup dan terbujuk oleh rayuan syaiton, andai saja orang tersebut selalu
mengingat dan mendekatkan diri kepada Tuhan maka niscaya tidak akan terjadi
yang namanya kejahatan dan kemaksiatan karena dirinya selalu bersama Tuhan,
karena dia takut akan siksa Tuhan dan merasa di awasi oleh Tuhan. Maka dari itu
ingatlah Tuhan kapanpun dan dimana pun karena jika kamu mengingat Tuhan maka
Tuhan juga akan mengingatmu, sebagaimana Firman Allah( QS: al-Baqoroh(2): 152)
þÎTrãä.ø$$sù
öNä.öä.ør&
(#rãà6ô©$#ur
Í<
wur
Èbrãàÿõ3s?
ÇÊÎËÈ
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Ketenangan
dan kebahagian setiap orang adalah ketika orang tersebut dekat kepada Tuhanya,
ketika orang tersebut bersimpuh di hadapan Tuhanya, tentu kita mengetahui,
banyak orang kaya yang bergelimang harta namun pada kenyataanya dia tidak
pernah merasakan bahagia karena dia jauh dari Tuhan namun sebaliknya ada orang
yang miskin yang kelihatanya dia
menderita namun pada kenyataanya dia amat bahagia karena selalu bersama Tuhan,
karena setiap hembus nafasnya selalu mengingat Tuhan, masihkan kau menjauhi Tuhan dan mencari
kebahagian dari selain Tuhan? Semakin kau mendekati Tuhan maka dia juga akan
mendekati mu. Semakin kau mencintai Tuhan maka dia juga akan mencintai kamu. Wallahu
a’lam Bissawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar