Jangan Berhenti Berharap (JBB)
Masih ingatkah dengan lagunya band gigi yang berjudul
“11 Januari”, membuat hari ini indah
sekali jika memang benar sesuai dengan liriknya, karna bisa mulai menjalani
kisah cinta pada tanggal itu namun kali ini berbeda dengan kisah dalam lagu
tersebut.
Berawal dari jejaring sosial yang lagi ngetren saat ini,
Azhar mengenal Lulu, gadis yang berparas bak bidadari, sorot matanya yang tajam
jika memandang, lesung pipi yang selalu menawan ketika tersenyum, bibir merah
yang menggoda, hidungnya manjung seperti bule dan tubuhnya seksi bak gitar
spanyol, inilah sekelumit gambaran tentang Lulu gadis yang digandrungi oleh
azhar dan kaum adam lainya.
Azhar termasuk lelaki yang beruntung bisa berkenalan
dengan Lulu, karna jarang sekali cowok yang berhasil kenalan terus dekat dengan
lulu, yah meskipun mereka hanya berkenalan lewat jejaring sosial namun
intensitas hubungan mereka berlanjut via telepon dan sms yang membuat mereka
makin dekat namun masih sebatas teman.
Baik Azhar maupun Lulu, mereka berdua belum pernah
bertemu sama sekali, karna jarak mereka yang saling berjauhan membuat mereka
tidak bisa berjumpa, Azhar di bandung dan Lulu di semarang, namun itu tidak
jadi masalah buat Azhar namanya juga masih sebatas teman, jadi mau bilang rindu,
kangen atau pengen ketemu ya ga etis to.
Setelah sekian lama berhubungan via telepon, timbul
sebuah rasa yang menghampiri hati Azhar, entah rasa apa itu, yang jelas bukan
rasa melon atau rasah bayar hehehe..... Namun rasa itu adalah rasa yang bisa
bikin Azhar tersenyum sendiri, bahagia, membuat Azhar semangat menjalani
kehidupan dan semangat kerja, rasa itu adalah rasa “sayang”. ini sungguh aneh
sekali, belum pernah berjumpa namun sudah ada rasa sayang apalagi nanti kalau
sudah berjumpa, apa jadinya, bisa-bisa rasa itu akan meletus kayak gunung
merapi yang menyemburkan hawa panas dan abu vulkanik.
Kepribadian Lulu yang eksotik membuat hati Azhar semakin
menggelora bahwa dia sangat mengaguminya, kepribadiaan yang sederhana namun
berwibawa, santun, lemah lembut, penyabar dan satu lagi yang tidak boleh
dilupakan yaitu dia adalah gadis yang solihah, inilah nilai lebih dari seorang
cewek, kecantikan paras bisa pudar dimakan usia, keseksian tubuh bisa kendor
bahkan jadi gendut, namun sinar keimanan dan kesolihahan itu selalu menempel
pada dirimu yang tidak bisa lepas, yang membuat mata ini sejuk bila memandang
mu. Namun ada sesuatu yang masih mengganjal difikran Azhar yang masih
memenjarakan rasa sayangnya tersebut, apakah Lulu juga merasakan hal yang sama
seperti yang dirasakan Azhar?? Tanda tanya besar bermunculan diatas kepala
Azhar, namun biarlah yang penting aku ada rasa dan ada niat untuk
mengungkapkanya bagaimanapun dan apapun resikonya akan aku hadapi.
Setahun pun berlalu dan hubungan mereka masih sebatas
teman biasa namun Azhar menganggapnya lebih dari teman biasa dan berharap suatu
saat hal ini bisa terealisasikan kedalam hubungan yang resmi, sehingga rasa
yang dia pendam selama ini tidak bertepuk sebelah tangan.
Sebenarnya Azhar pun sudah tau kalau Lulu sudah punya
pacar namun apa boleh buat dia terlanjur menaruh harapan kepada Lulu, dia
terpaksa membohongi dirinya sendiri dan berharap sesuatu yang tak pasti
terjadi, namun biarlah waktu yang akan menjawabnya.
Tahun baru saatnya libur kerja dan Azhar pun berniat
untuk menemui Lulu disemarang, azhar berangkat dari bandung pada pukul 18:00
WIB dengan naik bus kota dari terminal bandung menuju terminal terboyo dan tiba
di terboyo pukul 06:00 WIB, kemudian dia istirahat dirumah temenya yang berada
di deket terminal, setelah dirasa cukup istirahatnya kemudian dia meminjam
motor temenya yang kebetulan lagi nganggur untuk menuju rumah Lulu yang lumayan
jauh dan jalanya berliku-liku dan naik turun. Azhar pun menelpon Lulu
menanyakan alamat rumahnya dan ahirnya dikasihlah alamat itu, ini adalah alamat
yang diberikan lulu” desa Karangan, nanti kamu ketemu jembatan belok kiri, trus
lurus aja nanti ketemu masjid kuning lurus lagi nanti ku tunggu dipinggir jalan”,
setelah muter-muter nyari alamatnya ahirnya mereka ketemu juga untuk pertama
kali pada pukul 11:00 tanggal 11 bulan januari tahun 2011 entah suatu kebetulan
atau gimana yang jelas ini bukan sebuah rekayasa, benar adanya tubuh Azhar
gemeteran melihat sosok Lulu untuk yang pertama kali namun dia berusaha untuk tenang
menghadapinya, ahirnya dia berhasil mengusir rasa gemetar tersebut dan mulai
menikmati ngobrolnya dengan orang yang sekian lama ia tunggu-tunggu untuk
bertatap muka secara langsung.
Ngobrol pun berlanjut hingga jarum jam menunjukan pukul
14:00 WIB dan saya belum melaksanakan salat dhuhur, ahirnya Azhar ngomong sama
Lulu kalau dia mau salat:
Azahar : luk tempat
Wudhu dimana ya?
Lulu : oh
dibelakang Har, jawab lulu.
Azhar : Ok Aku
kesana.
Setelah selesai wudhu, Azhar melihat Lulu masih duduk
manis dikursi sambil memegang hp, mungkin lagi sms an sama “ my luv” nya, dengan perlahan Azhar memanggilnya,Lulu
mau salat jama’ah ga sama Aku? Dengan nada sedikit reflek dia menawab “ oh iya
mau, tapi tunggu bentar aku wdhu dulu”
Setelah menunggu beberapa menit ahirnya Lulu selesai
berwudu dan bergegas menghampiri saya, sambil berkata aku sudah siap salat
jama’ah ma kamu har, ahirnya salat dhuhur berjamaah pun dimulai dengan Azhar
menjadi imam dan Lulu makmumnya.
Setelah salat selesai Azhar pun mau pamit pulang kerumah
temenya karna sudah lama sekali dia maen kerumah lulu kira-kira hampir 3 jam,
namun pas mau pulang ternyata ga boleh sama Lulu, “ eh Har jangan pulang dulu
kamu, sini makan dulu sama aku yah meski dengan lauk seadanya,
Iya lu’ tapi aku masih kenyang jawab Azhar
Eh ga boleh gitu Har, ntar nenekku bisa marah kalau dia
tau ada temen ku yang maen kok pulang sebelum makan.
Oh gitu ya lu’ ahirnya mereka makan berdua, suasana
romantis pun tercipta diruangan tersebut meski hanya saling pandang saja namun
itu sudah cukup untuk obat rindu saya selama setahun.
Acara makan siang pun berlalu dan saatnya beres-beres,
Azhar membantu Lulu untuk membersihkan tempat makan tersebut, setelah itu Azhar
pamit,,,,
Namun sebelum dia meninggalkan rumah Lulu tepatnya pas
didepan pintu Azhar mengatakan sesuatu yang sangat dalam artinya “ lulu, aku
tau kamu sudah punya pacar yang sangat setia sama kamu dan juga ibu pacar kamu
yang juga perhatian sama kamu, namun aku ingin mengatakan sesuatu padamu bahwa kalau
aku sayang kamu”, maafkan aku yang tak tau diri berkata begini kepada kamu,
memang seharusnya aku tidak berkata demikian namun apa daya inilah yang
terjadi.
Lulu pun terdiam , membisu mendengar perkataan Azhar
tersebut,
Azhar pun tidak ingin berlama-lama berada disitu karna
takut dengan jawaban dari Lulu yang dari awal Azhar tau jawaban apa yang akan
disampaikan lulu, makanya dia bergegas menuju motornya untuk sesegera mungkin
pulang.
Motor pun di setater dan greng greng motorpun meluncur
Cerite nye berlanjut minggu depan ye.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar