Oleh: Abdul Aziz
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ
بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله
وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ
كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ
الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
$pkr'¯»t
úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. úüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( wur öNà6¨ZtBÌôft ãb$t«oYx©
BQöqs%
#n?tã
wr& (#qä9Ï÷ès?
4 (#qä9Ïôã$#
uqèd
Ü>tø%r& 3uqø)G=Ï9
( (#qà)¨?$#ur
©!$#
4 cÎ) ©!$# 7Î6yz
$yJÎ/ cqè=yJ÷ès?
ÇÑÈ
Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hadirin jamaaah jum’ah yang dirahmati Allah
Wujud ketundukan seorang muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan
puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang diberikan Allah
kepadanya karena tanpa nikmatnya hidup kita tidak akan berarti, apalagi nikmat
iman dan islam yang merupakan nikmat terbesar dari Allah SWT. Semoga kita mampu
membuktikan rasa sukur tersebut dalam amaliyah ibadah yang kita lakukan.
Salawat dan salam selalu kita sampaikan kejunjungan kita nabi agung
muhammad SAW nabi ahir zaman yang telah menunjukan kepada dunia tentang
kebebasan hidup untuk memilih dan meraih kebenaran hakiki yaitu al-islam,
dengan tidak melupakan para syuhada, para sahabat dan keluarga dan kaum kerabat
beliau hingga ahir zaman.
Dari mimbar ini khatib mengajak kita semua untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT. Yang diiringi amaliah sehari-hari yang merupakan
implementasi dari rasa syukur kepada Allah.
Hadirin jamaaah jum’ah yang dirahmati Allah
Istilah adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya atau proporsi yang
sebenarnya, sebagaimana jika anda meletakan peci di kaki, itu namanya tidak
adil, walaupun kondisi peci tersebut sudah rusak begitu juga jika anda
menempatkan sepatu di kepala, itu pun tidak adil meskipun sepatu itu harganya mahal, sebab tidak sesuai dengan
tempatnya, kebalikan dari adil adalah zalim yaitu tidak menempatkan sesuatu
pada tempatnya, sepatu walaupun harganya mahal tempatnya dikaki dan peci
walaupun harganya murah tempatnya tetap dikepala.
Dalam menegakan hukum, ajaran islam tidak memandang posisi dan jabatan
orang yang dihukum, yang dipandang islam adalah keadilanya, siapa saja yang
salah maka berlakulah hukum baginya, tidak ada istilah kebal hukum. Allah
berfirman
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. úüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( wur öNà6¨ZtBÌôft ãb$t«oYx© BQöqs% #n?tã wr& (#qä9Ï÷ès? 4 (#qä9Ïôã$# uqèd Ü>tø%r& 3uqø)G=Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 cÎ) ©!$# 7Î6yz $yJÎ/ cqè=yJ÷ès? ÇÑÈ
8. Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hadirin jamaah jum’ah yang dirahmati Allah
Dalam suatu riwayat yang terjadi pada pemerintahan umar bin khattab, ketika
itu gubernur mesir salah seorang sahabat rasulluloh yang bernama amr bin ash.
Salah seorang anak dari amru bin ash terlibat dalam suatu permainan perlombaan
lari dengan seorang putra penduduk mesir. Perlombaan berlangsung dengan
baiknya, namun kemenangan berada
ditangan anak penduduk mesir tersebut sedangkan anak dari amri bin asd
mengalami kekalahan.
Mengalami peristiwa kekalahan tersebut dengan penuh emosi dan harga diri
yang direndahkan sebagai anak seorang pejabat tinggi, dikejarnya anak penduduk
tersebut dan kemudian dicambukinya, tidak sampai disitu saja, bahkan keluar
kata-kata yang menyakitkan” engkau berani mengalahkan anak orang berpangkat
tinggi”
Atas kejadian itu , maka pemuda mesir itu merasa diperlakukan tidak adil.
Dia ingin keadilan ini tegak dan terwujud walaupun pad peristiwa yang kecil
ini. Dengan diam-diam berangkatlah dia ke madinah untuk mengadukan kejadian
yang dialaminya kepada umar bin khattab, umar selaku khalifah pada waktu itu langsung
mengadakan pemeriksaan atas pengaduan pemuda yang datang dari mesir tadi, lalu
dipanggilah amru bin ash beserta anaknya untuk menghadap khalifah.
Setelah hadir semuanya dimadinah, pengaduan dari pemudan dan pemeriksaan
dari khalifah tidak dapat dipungkiri, dengan penuh tanggung jawab amru bin ash
dan putranya mengakui hal itu, kemudian umar mengambil cambuk dan memberikan
kepada pemuda dari mesir tersebut untuk melakukan qishas kepada putra amru bin
as, sekarang cambuklah orang yang mencambukmu walaupun dia anak pejabat tinggi”
perintah khalifah.
Pembalasan telah terhadap putra amru bin ash, kemudian umar memerintahkan
untuk mencambuk ayah nya, kata pemuda itu cukuplah ya amirul mu’minin sebab ayahnya tidak pernah melakukan
demikian kepada saya.
Hadirin jamaah jum’ah yang dirahmati Allah
Demikian pula halnya tentang keadilan yang dilakukan Allah untuk seluruh
manusia dengan seadil adilnya. Orang beriman dan beramal saleh untuk adilnya
ditempatkan disurga dan orang yang kafir dan ingkar maka tempatnya yang layak
dan sesuai adalah neraka, ini pun perlakuan yang adil, sebab tidaklah adil
seseorang yang beriman dan beramal saleh diletakan sebagai balasan baginya
dineraka dan sebaliknya.
¬!ur $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# yÌôfuÏ9 tûïÏ%©!$# (#q䫯»yr& $yJÎ/ (#qè=ÏHxå yÌøgsur tûïÏ%©!$# (#qãZ|¡ômr& Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÌÊÈ
31. dan hanya kepunyaan Allah-lah
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi Balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan
dan memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang
lebih baik (syurga).
بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ