Jumat, 14 Agustus 2015

Puasa dan Pengendalian Diri

Oleh : Abdul Aziz
            Puasa merupakan suatu ibadah yang telah lama dilakukan oleh umat manusia, namun bukan berarti ia telah usang atau ketinggalan zaman hal ini terbukti generasi di abad 20 ini masih melakukanya dengan berbagai motif dan dorongan. Puasa dalam arti “mengendalikan dan menahan diri untuk tidak makan dan minum dalam waktu-waktu tertentu” dilakukan antara lain memeliahara kesehatan dan sebagai wujud solidaritas antara sesama, sebagaimana yang terdapat disuku-suku di india   dan yang lainya yang hingga kini masih berlaku. Puasa yang dilakukan oleh umat islam digaris bawahi oleh Al-Qur’an sebagai” tujuan untuk memperoleh takwa. Puasa dengan aneka ragam dan tujuan tersebut dihimpun oleh satu esensi, yaitu pengendalian diri.
            Perintah puasa pada bulan ramadan hukumnya adalah fardu ain, puasa mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriah yaitu tahun kedua setelah nabi hijrah ke madinah, Allah berfirman:
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu". (Al-Baqarah 183-184)
            Didalam berpuasa, dari segi hukum seseorang berkewajiban mengendalikan dirinya berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan duniawi dalam waktu - waktu tertentu dalam berpuasa yang bersangkutan juga sekaligus berusaha mengembangkan potensinya agar mampu membentuk dirinya sesuai dengan peta Tuhan dengan jalan mencontoh Tuhan dalam sifat-sifatnya, seperti Rahman, Rahim dan lain sebagainya.
            Pengendalian diri ini bertujuan untuk memperoleh taqwa dan tujuan tersebut diperoleh dengan memahami dan menghayati arti puasa itu sendiri, jika manusia memahami esensi puasa itu apa maka kejahatan dan kemungkaran dibumi ini dapat diminimalisir, dan penegak hukum pun tidak pontang panting kesana kesini menangani masalah kriminal, namun pada faktanya tindak kejahatan pada bulan Ramadan sama saja dengan bulan-bulan lain bahkan terkesan meningkat, seperti kasus korupsi, hiburan malam, ulah geng motor, melonjaknya sembako gara-gara ulah cukong bahkan sampai ada yang nekat mencuri hanya untuk bisa berlebaran, ini sungguh menyimpang dari esensi puasa itu sendiri.

            Bulan ramadan adalah bulan yang suci yang mana pada bulan ini semua ibadah dilipatgandakan pahalanya, bahkan tidurpun bernilai ibadah dan dibulan ini juga terdapat malam yang sangat istimewa yaitu malam seribu bulan dimana malam ini sangat dinanti-nanti oleh semua umat muslim didunia. Semoga kita menjadi lebih baik laagi setelah menjalankan puasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar