Jumat, 14 Agustus 2015

Ibadah Sebagai Sarana Pembentukan Karater

Oleh : Abdul Aziz

                  Pendidikan ahlak (Karakter) saat ini sangat booming sekali dimana setiap sekolah menerapkan pendidikan ahlak (Karakter) sebagai salah satu mata pelajaranya yang diajarkan disekolah, hal ini memang terasa wajar mengingat semakin merosotnya ahlak pemuda-pemuda khususnya para pelajar SMP-SMA, yang mana pada saat ini mereka sering terlibat tawuran, pemakaian narkoba dan pergaulan bebas (free seks). Untuk itulah pendidikan ahlak perlu diajarkan sejak dini agar seorang anak mempunyai ahlak dan kepribadian yang baik dan sesuia dengan ajaran agama Islam.
                  Pada hakikatnya pendidikan akhlak sudah lama dicetuskan oleh orang-orang barat, mereka menyebutnya bukan pendidikan akhlak namun sebagai pendidikan karakter, pada dasarnya esensi karakter dan ahlak adalah sama yaitu perilaku seseorang sehari-hari. Jauh sebelum orang-orang barat gempar dengan pendidikan karaternya, Agama islam telah memberikan pendidikan akhlak sudah sejak lama yaitu 15 abad yang lalu dimana sebagai mentornya adalah Nabi muhammad SAW. dalam sebuah hadist disebutkan bahwa “ sesungguhnya aku (muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak” dan didalam alQur’an juga disebutkan bahwa Nabi muhammad adalah suri tauladan yang baik yang harus diikuti sebagaimana firman Allah:
Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. ( QS Al-Ahzab :15)
                  Mengikuti Nabi muhammad dalam segala hal adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan jika kita ingin mempunyai akhlak yang mulia, begitu juga dalam hal ibadah kita harus mengikuti Rasululluoh karna dialah suri tauladan kita dalam berbagai hal dalam kehidupan ini.
Adakah hubungan antara ibadah dan ahlak?
                  Bertambah dekat Ia dengan Tuhan bertambah tinggi ahlaknya inilah yang dikemukakan oleh Harun Nasution dalam bukunya “ Islam Rasional” kiranya tepat sekali karna pada dasarnya orang yang beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan berarti dia mencintai Tuhan dan cinta kepada Tuhan itu mencakup cinta kepada mahluknya yang suka menolong, bahkan mengorbankan kepentinganya demi kepentingan orang lain, banyak contoh yang dapat diambil dari sahabat yang mendekatkan diri mereka kepada Tuhan, mengenai hai ini diantaranya adalah sahabat abu yazid Al-Bustami ia dikenal tidak mau makan sebelum ia yakin tidak ada tetangganya yang kelaparan. Begitu juga dalam ibadah puasa ada nilai yang terkandung didalamnya dari segi pendidikan ahlak yaitu dengan berpuasa ia melatih diri untuk mengekang hawa nafsu, seperti kata Plato dan Alkindi, puasa melemahkan daya perut dan melemahkan hawa nafsu yang senantiasa menggoda manusia pada perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan pada kejahatan.
                  Semua ibadah itu dekat hubungan dengan pendidikan ahlak, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa: “Seseeorang bertanya kepada Rasululloh SAW tentang wanita yang melakukan salat, puasa dan banyak bersedekah tetapi lidahnya menyakiti hati orang lain, Nabi menjawab” ia masuk neraka”, kemudia orang itu bertanya tentang orang yang sedikit mekakukan salat, sedikit, bersedekah tetapi tidak menyakiti hati orang lain Nabi menegaskan“ ia masuk surga” jelas kiranya  tujuan terahir dari salat, zakat, puasa, haji dan ibadah lainya adalah pembinaan dan pendidikan ahlak.
                  Ibadah dalam Al-Qur’an diakaitkan dengan taqwa dan taqwa berarti melaksanakan perintah tuhan dan menjauhi larangannya, perintah Tuhan berkaitan dengan perbuatan-perbuatan baik sedangkan larangan Tuhan berkaitan dengan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Orang yang bertqwa adalah orang yang menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak adalah ajaran dasar dalam islam.                  
                  Untuk itu perlu disadari orang yang semakin dekat kepada Tuhan, orang yang tinggi tingkat ketaqwaanya kepada Tuhan maka dapat dipastikan tinggi pula ahlak orang tersebut.
Wallahu a’lam bissawab




Tidak ada komentar:

Posting Komentar