Rabu, 11 November 2015

Membuka Cakrawala Bersama JHQ ( Jam'iyah Hafadzah Al-Quran)



            JHQ (jamaah hafdzah Al-Qur’an) merupakan sebuah organisasi kedaerahan yang berasal dari jawa tengah yang didirikan bertujuan sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa PTIQ dan IIQ untuk  menjaga dan mengembangkan tahfid dan tilawah, pada dasarnya hafalan itu harus dijaga karna hafalan itu mudah sekali lepas dari pada seekor unta yang diikat dipohon, maka dari itulah organisasi ini didirikan.
            Seiring perkembangan zaman yang terus berkembang, JHQ juga ikut berevolusi, bukan hanya sekedar tahfid dan tilawah saja yang menjadi progam didalamnya namun mulai merambah kebidang-bidang lain seperti jurnalistik, leadership, dakwah, kaligrafi dan lain sebagainya namun yang menjadi primadona adalah tahfid dan tilawah karna merupakan roh dari JHQ itu sendiri.

            Banyak sekali hafidz dan hafidzah dan qori’ dan qori’ah yang berprestasi baik ditingkat nasional maupun internasional yang berasal dari JHQ, sebut saja kangmas sufyan hadi yang menjadi juara internasional didubai, Uni Emirat Arab, itu hanya sebagian kecil dari warga JHQ yang berprestasi dan masih banyak lagi yang lainya.
            Sebagai sebuah organisasi yang bergerak dibidang keagamaan, memang JHQ tidak setenar ICMI, NU, Muhammadiyah dan lainya yang mampu melahirkan pemikir-pemikir hebat dan sekaligus politikus kondang, namun JHQ dalam kesederhananya mampu memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam dakwah Islam saat ini, yaitu dengan cara memberantas buta baca Al-Qur’an yang dilakukan oleh kangmas mbakyu, dan tidak hanya itu selain itu warga JHQ juga aktif dalam pemakmuran masjid, banyak sekali warga JHQ yang menjadi imam dimasjid-masjid yang berada dijabodetabek karna berawal dari sinilah dakwah islam dimulai.
****
Dari Pleno JHQ ke Pleno DPR
            Pengkaderan yang dilakukan oleh JHQ memang terasa sederhana dan biasa saja seperti yang dilakukan oleh organisasi yang lainya namun terlepas dari kesederhanan itu pengkaderan yang dilakukan JHQ terbilang sukses, hal ini terbukti dari banyaknya warga JHQ yang mampu menjadi petinggi di lembaga-lembaga seperti DPR, Universitas, yayasan, ormas dan lainya, jabatan yang mereka emban tentunya membutuhkan kelihaian didalam sidang atau pleno, sebut saja senior JHQ Bpk Mujib Rahmat yang sekarang menjadi anggota dewan disenayan, kegiatanya tentu tidak pernah lepas dari yang namanya pleno untuk menentukan sebuah kebijakan yang harus di ambil oleh DPR. Keahlian seperti ini tentu memerlukan pembelajaran dan keberanian dalam berpendapat dan itu semua sudah dibekalkan oleh JHQ pada masa ta’arufan dan hampir setiap tahun pelatihan pleno dilakukan untuk mengasah kemampuan warganya dalam sebuah sidang atau rapat.
JHQ dan Politik



            Didalam Al-Qur’an memang tidak ayat yang spesifik menjelaskan tentang politik, politik dalam bahasa arab disebut as-siasah yaitu seni memengaruhi orang lain, Pengertian politik (al-siyasah) dalam fiqih Islam menurut ulama Syafi'iyah mengatakan: politik harus sesuai dengan syari'at Islam, yaitu setiap upaya, sikap dan kebijakan untuk mencapai tujuan umum berdasarkan prinsip syari'at.[1]. Terkadang anggapan sebagian orang mengenai politik itu negatif hal ini dikarenakan orientasi politik yang selama ini mereka kenal lebih condong pada mendapatkan kekuasaan, bagaimana memperkaya diri dengan berbagai macam cara, halal haram pun tidak menjadi persoalan yang penting tujuan tercapai, hal inilah yang perlu diperhatikan kita semua, warga JHQ harus berpartisipasi didalam perpolitikan  negeri ini untuk menetralisir para tikus berdasi yang sering menggerogoti bangsa dari dalam, dengan latar belakang Al-Qur’an yang dimilikinya warga JHQ diharapkan mampu merubah pola pikir para politikus nakal agar kembali kepada tujuan politik itu tersendiri yaitu memakmurkan rakyat bukan memakmurkan diri sendiri dengan cara korupsi.
            Al-Qur’an yang turun secara berangsur-angsur selama kurang lebih 22 tahun adalah sumber segala ilmu, baik ilmu sosial maupun ilmu sains semuanya sudah dijelaskan didalam Al-Qur’an misalnya ilmu tentang demokrasi, tatasurya dan bilogi semua ada didalam Al-Qur’an dan itu diturunkan untuk kemaslahatan manusia, maka dari itu sebagai warga JHQ yang punya background Al-Qur’an seharusnya mampu mengamalkan apa yang terkandung didalamnya dan mengajarkanya kepada sesama. Wallahu A’lam Bissawab.


[1] http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,6-id,50799-lang,id-c,taushiyah-t,Islam+dan+Politik-.phpx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar