Menurutnya, korupsi terjadi karena terdapat celah-celah yang
dapat dimanfaatkan oleh segelintir orang. Juga ada sistem atau peraturan yang
sengaja dirancang untuk merugikan negara, tetapi menguntungkan bagi suatu
kelompok. Beberapa cara untuk meniadakan korupsi adalah dengan menekan biaya
proyek dan meminimalisir impor.
Ia juga menyemangati mahasiswa untuk terus melakukan
perubahan, karena sejarah Indonesia mencatat, perubahan secara cepat tidak
mungkin terjadi tanpa pergerakan mahasiswa.
Menurut Rizal Ramli, ada beberapa area yang menjadi sumber
korupsi di Indonesia, antara lain area purchasing & procurement
(pembelian dan pengadaan) dan sektor impor. Dalam sebuah proyek, misalnya,
korupsi seringkali terjadi dengan cara mark-up harga pembelian hingga
30%-40% dari harga aslinya. Oleh karena itu sebagai pimpinan, ia harus pandai
menyiasatinya dengan cara menekan biaya. Jika efisien dari segi biaya, maka
kesempatan untuk korupsi dapat ditekan.
Area korupsi lainnya adalah kegiatan impor barang ke
Indonesia. Terkadang, keputusan untuk mengimpor barang di Indonesia dinilai
tidak tepat. Misalnya saat ia menjabat sebagai kepala Bulog, ia mengganti
tradisi mengimpor beras dengan membeli gabah. Oleh tengkulak, beras impor ini
dicampur dengan beras milik petani, kemudian dijual ke Bulog. Langkah ini tentu
saja merugikan petani, karena jumlah beras yang dibeli dari petani lebih kecil
dibandingkan dengan beras impo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar