Sabtu, 24 Oktober 2015

Ibadah dan Pendidikan Ahlak



                  Pendidikan ahlak saat ini sangat booming sekali dimana setiap sekolah menerapkan pendidikan ahlak sebagai salah satu mata pelajaranya yang diajarkan disekolah, hal ini memang terasa wajar mengingat semakin merosotnya ahlak pemuda-pemuda khususnya para pelajar SMP-SMA, yang mana pada saat ini mereka sering terlibat tawuran, pemakaian narkoba dan pergaulan bebas (free seks). Untuk itulah pendidikan ahlak perlu diajarkan sejak dini agar seorang anak mempunyai ahlak dan kepribadian yang baik dan sesuia dengan ajaran agama Islam.
                  Pada hakikatnya pendidikan akhlak sudah lama dicetuskan oleh orang-orang barat, mereka menyebutnya bukan pendidikan akhlak namun sebagai pendidikan karakter, pada dasarnya esensi karakter dan ahlak adalah sama yaitu perilaku seseorang sehari-hari. Jauh sebelum orang-orang barat gempar dengan pendidikan karaternya, Agama islam telah memberikan pendidikan akhlak sudah sejak lama yaitu 15 abad yang lalu dimana sebagai mentornya adalah Nabi muhammad SAW. dalam sebuah hadist disebutkan bahwa “ sesungguhnya aku (muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak” dan didalam alQur’an juga disebutkan bahwa Nabi muhammad adalah suri tauladan yang baik yang harus diikuti sebagaimana firman Allah:
 ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ  
Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. ( QS Al-Ahzab :15)
                  Mengikuti Nabi muhammad dalam segala hal adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan jika kita ingin mempunyai akhlak yang mulia, begitu juga dalam hal ibadah kita harus mengikuti Rasululluoh karna dialah suri tauladan kita dalam berbagai hal dalam kehidupan ini.
Adakah hubungan antara ibadah dan ahlak?
                  Bertambah dekat Ia dengan Tuhan bertambah tinggi ahlaknya inilah yang dikemukakan oleh Harun Nasution dalam bukunya “ ISLAM RASIONAL” kiranya tepat sekali karna pada dasarnya orang yang beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan berarti dia mencintai Tuhan dan cinta kepada Tuhan itu mencakup cinta kepada mahluknya Tuhan, ia suka menlong, bahkan mengorbankan kepentinganya demi kepentingan orang lain, banyak contoh yang dapat diambil dari sahabat yang mendekatkan diri mereka kepada Tuhan, mengenai hai ini diantaranya adalah sahabat abu yazid Al-Bustami ia dikenal tidak mau makan sebelum ia yakin tidak ada tetangganya yang kelaparan. Begitu juga dalam ibadah puasa ada nilai yang terkandung didalamnya dari segi pendidikan ahlak yaitu dengan berpuasa ia melatih diri untuk mengekang hawa nafsu, seperti kata Plato dan Alkindi, puasa melemahkan daya perut dan melemahkan hawa nafsu yang senantiasa menggoda manusia pada perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan pada kejahatan.
                  Semua ibadah itu dekat hubungan dengan pendidikan ahlak, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa: “Seseeorang bertanya kepada Rasululloh SAW tentang wanita yang melakukan salat, puasa dan banyak bersedekah tetapi lidahnya menyakiti hati orang lain, Nabi menjawab” ia masuk neraka”, kemudia orang itu bertanya tentang orang yang sedikit mekakukan salat, sedikit, bersedekah tetapi tidak menyakiti hati orang lain Nabi menegaskan“ ia masuk surga” jelas kiranya  tujuan terahir dari salat, zakat, puasa, haji dan ibadah lainya adalah pembinaan dan pendidikan ahlak.
                  Ibadah dalam Al-Qur’an diakaitkan dengan taqwa dan taqwa berarti melaksanakan perintah tuhan dan menjauhi larangannya, perintah Tuhan berkaitan dengan perbuatan-perbuatan baik sedangkan larangan Tuhan berkaitan dengan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Orang yang bertqwa adalah orang yang menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak adalah ajaran dasar dalam islam.                  
                  Untuk itu perlu disadari orang yang semakin dekat kepada Tuhan, orang yang tinggi tingkat ketaqwaanya kepada Tuhan maka dapat dipastikan tinggi pula ahlak orang tersebut.
Wallahu a’lam bissawab


Memprotek Ahlak Agar Selamat Dunia Ahirat


Oleh: Abdul Aziz
            Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana segala macam keinginan bisa terpenuhi dengan cepat dan dengan mudahnya, maka kita sebagai insan yang katanya islam ini, harus membentengi diri dari pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi tersebut, ketika seorang sudah terkena efek dari globalisasi maka semuanya akan berubah, mulai dari pakaian, perilaku, lifestyil, semuanya berubah, terlebih lagi perubahan yang paling mencolok adalah moral yang sudah runtuh, ini yang harus menjadi perhatian serius oleh kaum muslimin, jangan sampai generasi muda kita terkontaminasi oleh efek-efek buruk yang ditimbulkan dari gobalisasi tersebut.
            Kaula muda adalah tumpuan negara dan agama kita yaitu islam, islam sangat menghargai dan memprioritaskan pemuda, jika para pemuda tersebut sudah tidak mencerminkan perilaku islami maka mau jadi apa agama islam ini nantinya, marilah kita sama-sama membentengi diri dengan ahlakul karimah dan menjalankan syariat islam demi kejayaan agama islam.
            Salah satu hal yang urgens dalam kehidupan umat islam adalah ahklak, kita teringat sabda nabi bahwa” sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” hal ini senada dengan keadaan pada zaman dahulu dimana kerusakan moral ( ahklak) melanda semua lapisan sehingga masyarakat zaman dahulu dinamakan kaum “ jahiliyah”, begitu juga dengan keadaan sekarang, meskipun orang zaman sekarang (abad 21) lebih cerdas dan lebih pintar dari kaum dahulu namun ahklaknya mencerminkan kembali pada ahklak zaman dahulu yaitu kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih sadis lagi dari zaman jahiliyah dahulu.
            Suatu contoh adalah membunuh anak, ketika zaman jahiliyah dahulu yang dibunuh adalah anak perempuan karna dianggap membawa aib, tidak bisa diandalkan dalam berperang, namun jahiliyah zaman sekarang yang dibunuh bukan hanya anak perempuan namun laki-laki juga ikut dubunuh bahkan ada yang belum lahir juga ikut dibunuh, karna kehadiranya tidak diharapkan. KKN, Kemaksiatan merajalela, penindasan, pemerkosaan dan lain sebagainya perilaku manusia sudah menyerupai hewan, inilah yang saya sebut kembali kepada zaman jahilyyah, naudu billah min dzalik.
            Dalam hal ini kita sebagai seorang muslim yang memegang teguh syariat islam, harus menyikapi hal tersebut dengan positif dan mencari solusinya, sehingga masalah kemerosotan moral ini bisa segera teratasi, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini moral kita masih dijajah oleh negara- negara non muslim, yang dari dahulu ingin sekali menhancurkan islam baik dari dalam maupun dari luar, baik segi ekonomi, sosial dan lain sebagainya inilah yang harus diwaspadai oleh para kaum muslimin khususnya kaula muda sebagai generasi penerus bangsa, jangan sampai generasi kita hancur berantakan, kita sebagai seorang pemuda harus mempunyai cita-cita untuk memajukan islam, karna kemajuan islam maupun kemajuan negara berada ditangan pemuda.
            Kembali kepada ajaran agama adalah jalan terbaik untuk mengantisipasi itu semua, karna didalam ajaran agama (islam) sudah membentengi umatnya dari hal- hal yang negatif sehingga jika kita berpegang teguh pada ajaran agama maka jalan kita akan lurus dan ahirnya kita bisa mendapatkan syurga yang dijanjikan Tuhan yaitu syurga yang didalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, terdapat buah-buahan, taman dan hamparan bunga yang harumnya tidak akan pernah bisa dibayangkan didunia ini dan lain sebagainya kita akan kekal didalamnya bersama bidadari- bidadari yang selalu memanjakan kita setiap saat.
            Oleh karena itu mari kita memegang teguh ajaran agama islam didalam kehidupan sehari-hari, agar kita tidak menjadi kaum jahiliyah modern dan tetap menjaga adat ketimuran kita sehingga globalisasi tidak ngefek dan merusak masa depan generasi muda. Kita bebas berkarya, bekerja, berimajinasi dan lain sebagainya asalkan tetap berpegang teguh pada aturan- aturan yang telah digariskan Allah didalam Al-Qur’an dan disabdakan nabi didalam hadisnya sehingga kita menjadi manusia yang berbudi dan mampu menjalankan tugas kita sebagai hamba Allah yang solih dan bertaqwa yang nantinya akan dimasukan didalam syurganya . Amiin. Wallahu A’lam Bissawab.