Kamis, 08 Oktober 2015

Menjadi Umat Yang Moderat ( Bertindak dan Berfikir)

Oleh : Abdul Aziz
            Era globalisasi yang semakin maju haruslah diimbangi dengan tolerasnsi yang baik pula, pasalnya dengan memasuki era globalisasi ini manusia akan menjadi lebih bebas dan tanpa tanpa kontrol maka dari itu perlu adanya toleransi dan kemoderatan dalam bertindak dan bersikap.
            Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengajarkan banyak hal tentang toleransi dan moderat (tengah-tengah) kepada seluruh umatnya karena pada dasarnya manusia adalah makluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainya untuk itu toleransi dan moderat perlu di tanamkan sejak dini agar tercipta kehidupan yang harmonis. Kita ketahui bersama bahwa nabi Muhammad menyebarkan agama islam di Arab bukan menggunakan kekerasan melainkan dengan menggunakan kasih sayang, santun dan akhlak yang mulia, sehingga banyak warga Arab yang tertatik untuk memeluk Islam karena keluhuran dan keindahan Islam tersebut dan juga cara dakwah Nabi Muhammad yang mengedepankan toleransi dan kemoderatan tersebut.
            Senada dengan Nabi Muhammad, di tanah jawa juga ada pendakwah yang menyebarkan agama Islam yang terkenal dengan sebutan Wali Songo, mereka menyebarkan Islam dengan prinsip seperti Nabi Muhammad yaitu mengedepankan kasih sayang, ahlakul karimah, tanpa kekerasan dan moderat dalam bertindak maupun bersikap, maka tidak salah jika di pulau jawa Islam tersebar begitu pesat mengalahkan agama hindu dan buda yang terlebih dahulu ada.
            Selain Animisme dan Dinamisme Hindu Budha merupakan agama masyarakat di jawa  yang telah ada sebelum Islam datang, namun Islam bisa masuk dan menjadi agama sebagian besar penduduk jawa tanpa melalui jalur kekerasan Islam masuk dengan damai dan menjanjikan rahmat bagi pemeluknya. Di dalam berdakwah Wali Songo tidak radikal namun moderat, dia mengkolaborasikan apa yang sudah ada dengan ajaran Islam dan juga dia meluruskan yang awalnya menyeleweng tanpa merusak dan merubah yang telah ada sehinga masyarakat mau dan legowo menerima Islam.
            Pada saat ini sikap moderat seperti wali songo saya rasa perlu untuk di gaungkan kembali, meskipun saya tau bahwa sebagian Ilmuan dan para Cendikiawan sudah membahasnya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa arus radikalisme sudah mulai menjangkiti bangsa ini maka dari itu sikap moderat haruslah di gaungkan untuk membendung faham radikal tersebut, hanya dengat moderat radikal bisa di tangkal. Aksi terorisme yang sering terjadi saat ini seperti pengeboman, penembakan dan lainya sebagainya itu adalah buah dari radikalisme yang mulai mendapat tempat di kepala sebagian masyarakat kita.

            Moderat disini adalah bersikap tengah-tengah dan lemah lembut, moderat dalam berfikir, moderat dalam bertindak, mengkaji setiap keadaan dengan mempertimbangkan madhorot dan manfaatnya akan jauh lebih baik bagi kehidupan bermasyarakat.

            Marilah kita bersikap yang arif di dalam setiap keadaan yang kita alami, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad dan Wali Songo yang mengedepankan kemaslahatan dan ketentraman umatnya sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Semoga kita bisa menjadi manusia yang moderat, yang mampu memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk dan bertindak dengan lentur tidak kaku, menyikapi setiap keadaan dengan dingin, mengambil keputusan dengan arif dan bijaksana dengan mempertimbangkan madhorot dan manfaatnya. Wallahu a’lam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar