Oleh : Abdul Aziz
Salah satu jenis dzikir yang sangat
dianjurkan untuk diperbanyak dikerjakan secara rutin adalah membaca istighfar. Istighfar
adalah meminta ampunan kepada Allah SWT dengan mengucapkan doa atau dzikir yang
menunjukkan pengakuan atas dosa yang kita perbuat, dengan harapan Allah akan
memaafkan dan mengampuni dosa tersebut.
Keutamaan istighfar antara lain dijelaskan dalam sebuah hadits:
عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا،
وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu
‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa
yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan
dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan
yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tifdak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu
Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani
dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)
Dalam alQur’an
juga dianjurkan untuk beristigfar kepada Allah diantaranya didalam surat Hud
ayat 52
وَيَا قَوْمِ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ
مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا
مُجْرِمِينَ
“Wahai kaumku, mintalah ampunan Rabb
kalian kemudian bertaubatlah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengirimkan dari
langit hujan yang deras kepada kalian dan menambahkan kekuatan atas kekuatan
kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan menjadi orang-orang yang banyak berbuat
dosa.” (QS. Hud
[11]: 52)
Adapun manfaat
Beristigfar sangat banyak sekali sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an:
Pertama:
Istighfar Adalah Sebab Pengampunan Dosa
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ
نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا.
“Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, (tetapi) kemudian memohon ampun
kepada Allah, niscaya ia mendapati bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [An-Nisa`:
110]
Kedua: Meluaskan Rezeki
Seorang Hamba
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman didalam Al-Qur’an , menjelaskan
seruan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya agar
beristigfar,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ
بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا.
“Maka saya berkata
(kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian
(karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan
yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan
anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan
sungai-sungai untuk kalian.” [Nuh: 10-12]
Ayat di atas menunujukkan bahwa
istighfar adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan
keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga, terhadap
masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan
untuknya.
Ketiga: Menghindarkan
Hamba dari Siksa Allah dan Musibah
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.
“Dan Allah tidak akan
menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.” [Al-Anfal:
33]
Keempat: Istighfar Adalah
Sebab yang Mendatangkan Rahmat
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ.
“Hendaklah kalian
memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.” [An-Naml: 46]
Perhatikanlah jaminan Allah tersebut!
Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa beristighfar.
Kelima: Salah Satu Sumber
Tambahan Kekuatan dan Kejayaan adalah Istighfar
Allah Subhanahu
wa Ta’ala menjelaskan ucapan Nabi Hud ‘alaihis
salam kepada kaumnya sebagaimana dalam firman-Nya,
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا
إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى
قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.
“Wahai kaumku,
beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan
menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, serta janganlah kalian berpaling
dengan berbuat dosa.” [Hud: 52]
Salah satu ciri hamba-hamba Allah yang
shalih dan meraih surga adalah banyak beristighfar, terlebih pada sepertiga
malam yang terakhir, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran [3]: 17 dan
Adz-Dzariyat [51]: 18. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah member tauladan kepada umatnya
dengan beristighfar minimal sebanyak 70 kali dalam sehari semalam. Maka sudah
selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam
hidup kita sehari-hari.
Di dalam hadits lain dijelaskan bahwa Rasulullah SAW.
beristighfar dalam sehari lebih dari 100 (seratus) kali. Dalam hadits lain
diterangkan pula bahwa Rasulullah SAW. beristighfar kepada Allah SWT. dari
kesalahan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan. Beristighfar dari
kesalahan yang belum dilakukan maksudnya adalah sebagai permohonan untuk
dijauhkan dari perbuatan salah pada waktu yang akan datang.
Perlu kita renungkan bahwa Nabi Muhammad SAW. merupakan
manusia pilihan yang telah dimaksum (dijaga) oleh Allah SWT. dari segala salah
dan dosa. Namun rasa syukur terhadap Allah SWT. tidak menjadi halangan bagi
Nabi Muhammad SAW. untuk selalu memohon ampun, beristighfar kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar