Kamis, 08 Oktober 2015

Ahlul Quran Tak Layak Pesimis

Oleh : Abdul Aziz
Menjadi ahul quran merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi setiap orang, dimana untuk mencapai tingkatan ini tidaklah mudah, perlu perjuangan dan konsistensi atau istiqomah didalam mengamalkan apa yang ada dalam al-Quran.
            Dalam sebuah kesempatan DR.KH. Ali Nurdin MA. Mengatakan bahwa ”haram hukumnya ahlul quran punya sifat pesimis”, hal ini saya rasa sangat tepat sekali karena pada dasarnya ahlul quran adalah ahlu Allah yaitu kekasih Allah maka haram hukumnya bagi ahlul quran mempunyai sikap pesimis terhadap rahmat dan karunia Allah.
            Pesismis dalam kontek ini adalah pesimis terhadap rahmat dan karunia Allah, maka dari itu ahlu quran tidak usah pesimis terhadap rahmat dan karunia Allah karena Allah telah menjamin ahlu quran sebagai orang yang dia sayang, kalau Allah sudah sayang maka semua yang kita butuhkan dan inginkan akan terpenuhi, masih ingatkah kita dengan nabi Musa, nabi Muhammad, nabi Isa, nabi Yusuf dan masih banyak lagi para nabi yang medapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. mereka semua mendapatkan kedudukan yang tinggi baik di dunia maupun di ahirat kelak, di dunia mereka di puja dan di puji oleh seluruh umat dan di ahirat nanti mereka akan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah.
            Namun, untuk mencapai tingkatan ahlu quran tersebut tidaklah mudah, para nabi dan orang –orang saleh terdahulu di uji dengan cobaan yang sangat berat sebelum mereka mendapat gelar kekasih Allah, masih ingatkah kisah nabi Ayyub dengan penyakitnya, nabi Muhammad dan perjuanganya melawan kaum kafir qurays, nabi Musa dengan fir’aun dan masih banyak lagi kisah –kisah perjuangan para nabi dan orang-orang saleh sebelum mereka mendapat prediket ahlu Allah. Semoga kita tetap istiqomah didalam menjaga dan mengamalkan isi dan kandungan alqura
n kedalam kehidupan sehari-hari sehingga kita bisa menjadi kekasih Allah yang nantinya akan mendapatkan syurga yang di janjikan Allah. Wallahu A’lam Bisaawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar