Oleh: Abdul Aziz
Dizaman globalisasi
seperti sekarang ini, dimana segala macam keinginan bisa terpenuhi dengan cepat
dan dengan mudahnya, maka kita sebagai insan yang katanya islam ini, harus
membentengi diri dari pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi
tersebut, ketika seorang sudah terkena efek dari globalisasi maka semuanya akan
berubah, mulai dari pakaian, perilaku, lifestyil, semuanya berubah, terlebih
lagi perubahan yang paling mencolok adalah moral yang sudah runtuh, ini yang
harus menjadi perhatian serius oleh kaum muslimin, jangan sampai generasi muda
kita terkontaminasi oleh efek-efek buruk yang ditimbulkan dari gobalisasi
tersebut.
Kaula muda adalah tumpuan negara
dan agama kita yaitu islam, islam sangat menghargai dan memprioritaskan pemuda,
jika para pemuda tersebut sudah tidak mencerminkan perilaku islami maka mau
jadi apa agama islam ini nantinya, marilah kita sama-sama membentengi diri
dengan ahlakul karimah dan menjalankan syariat islam demi kejayaan agama islam.
Salah satu hal yang urgens
dalam kehidupan umat islam adalah ahklak, kita teringat sabda nabi bahwa”
sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” hal ini senada dengan
keadaan pada zaman dahulu dimana kerusakan moral ( ahklak) melanda semua
lapisan sehingga masyarakat zaman dahulu dinamakan kaum “ jahiliyah”, begitu
juga dengan keadaan sekarang, meskipun orang zaman sekarang (abad 21) lebih
cerdas dan lebih pintar dari kaum dahulu namun ahklaknya mencerminkan kembali
pada ahklak zaman dahulu yaitu kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih sadis
lagi dari zaman jahiliyah dahulu.
Suatu contoh adalah
membunuh anak, ketika zaman jahiliyah dahulu yang dibunuh adalah anak perempuan
karna dianggap membawa aib, tidak bisa diandalkan dalam berperang, namun jahiliyah
zaman sekarang yang dibunuh bukan hanya anak perempuan namun laki-laki juga
ikut dubunuh bahkan ada yang belum lahir juga ikut dibunuh, karna kehadiranya
tidak diharapkan. KKN, Kemaksiatan merajalela, penindasan, pemerkosaan dan lain
sebagainya perilaku manusia sudah menyerupai hewan, inilah yang saya sebut
kembali kepada zaman jahilyyah, naudu billah min dzalik.
Dalam hal ini kita sebagai
seorang muslim yang memegang teguh syariat islam, harus menyikapi hal tersebut
dengan positif dan mencari solusinya, sehingga masalah kemerosotan moral ini
bisa segera teratasi, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini moral kita
masih dijajah oleh negara- negara non muslim, yang dari dahulu ingin sekali
menhancurkan islam baik dari dalam maupun dari luar, baik segi ekonomi, sosial
dan lain sebagainya inilah yang harus diwaspadai oleh para kaum muslimin
khususnya kaula muda sebagai generasi penerus bangsa, jangan sampai generasi
kita hancur berantakan, kita sebagai seorang pemuda harus mempunyai cita-cita
untuk memajukan islam, karna kemajuan islam maupun kemajuan negara berada
ditangan pemuda.
Kembali kepada ajaran
agama adalah jalan terbaik untuk mengantisipasi itu semua, karna didalam ajaran
agama (islam) sudah membentengi umatnya dari hal- hal yang negatif sehingga
jika kita berpegang teguh pada ajaran agama maka jalan kita akan lurus dan
ahirnya kita bisa mendapatkan syurga yang dijanjikan Tuhan yaitu syurga yang
didalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, terdapat buah-buahan, taman dan hamparan bunga yang harumnya
tidak akan pernah bisa dibayangkan didunia ini dan lain sebagainya kita
akan kekal didalamnya bersama bidadari- bidadari yang selalu memanjakan kita
setiap saat.
Oleh karena itu mari kita
memegang teguh ajaran agama islam didalam kehidupan sehari-hari, agar kita
tidak menjadi kaum jahiliyah modern dan tetap menjaga adat ketimuran kita
sehingga globalisasi tidak ngefek dan merusak masa depan generasi muda. Kita
bebas berkarya, bekerja, berimajinasi dan lain sebagainya asalkan tetap berpegang
teguh pada aturan- aturan yang telah digariskan Allah didalam Al-Qur’an dan
disabdakan nabi didalam hadisnya sehingga kita menjadi manusia yang berbudi dan
mampu menjalankan tugas kita sebagai hamba Allah yang solih dan bertaqwa yang
nantinya akan dimasukan didalam syurganya . Amiin. Wallahu A’lam Bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar